Ide Kado Natal yang Nggak Mainstream:
Mumpung Belum Telat,Nih, Baru Tanggal 9
Waktu Merryll umur 9 tahun, gue jelasin bahwa sesungguhnya istilah ‘hadiah Natal’ adalah sebuah salah kaprah. Natal itu ‘kan memperingati kedatangan Yesus Kristus ke dunia, ulang tahunlah gitu ya. Gue bilang ke Merryll, aneh ‘kan kalo kamu ultah tapi Mama kasih hadiahnya ke kakak sepupu. Aneh juga kalo Papa ulang tahun tapi Mama kasih kadonya ke tetangga sebelah rumah. Yang dapat hadiah, ya yang ulang tahun. Jadi, pas Natal yang dapat hadiah semestinya Yesus Kristus.
Gue nggak anti kado Natal walau nggak sreg dengan istilahnya. Mungkin ada yang bilang,”Yaela..Cuma istilah doang”. Lah, ente mau Emak ente disebut adik ipar dan kakak sepupu disebut bapak dari anak kita ? Nggak mau ? Yaela…Cuma istilah doang:-) :-)
Intinya, we mean what we say and we say what we mean. Kado Natal yang akan beredar seminggu-dua minggu lagi rasanya lebih tepat disebut ‘Kado Bulan Desember’ kali ya, ‘kan pas Desember memang banyak orang yang duitnya minimal berlipat dua karena dapat THR. Ya anggaplah pada saling kasih hadiah untuk mempererat hubungan, nunjukkin rasa sayang, dan sejenisnya. Semacam silahturahmilah, gitu.
Trus kado Natal apaan dong ? Ya otomatis kado buat Yesus Kristus. Cara ngasihnya gimana, lha Dia kagak kelihatan gitu ?
Matius 25:Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? DAN RAJA ITU AKAN MENJAWAB MEREKA: AKU BERKATA KEPADAMU, SESUNGGUHNYA SEGALA SESUATU YANG KAMU LAKUKAN UNTUK SALAH SEORANG DARI SAUDARA-KU YANG PALING HINA INI, KAMU TELAH MELAKUKANNYA UNTUK AKU.
Ayat di atas nggak bisa diinterpretasikan dengan banyak cara dan salah satu dari sedikit cara itu adalah dengan memaknainya sebagai berikut: Kalo mau kasih kado ke Yesus Kristus ya kasih kado aja ke orang miskin.
The poor is the flesh of Jesus, kata Pope Francis.
“God is in the slums, in the cardboard boxes where the poor play house. God is in the silence of a mother who has infected her child with a virus that will end both their lives. God is in the cries heard under the rubble of war. God is in the debris of wasted opportunity and lives, and God is with us if we are with them.” Begitulah kata Bono, vokalis U2 yang memilih untuk mengekspresikan imannya antara lain dengan cara melayani orang-orang di Afrika agar mereka dapat akses listrik dan air plus terbebas dari AIDS serta malaria.
Kita mungkin udah nyiapin 15 juta buat beli Macbook untuk kasih anak kita hadiah Natal. Mungkin kita udah ngutang pake kartu kredit untuk bisa dapetin dompet mahal buat pacar atau orang tua.
Itu hadiah Desember, bukan hadiah Natal.
Kalo kita mau kasih hadiah Natal ya otomatis kasih ke Yesus, ‘kan yang ulang tahun Dia, bukan suami, istri, teman dekat, pacar, anak atau ponakan. Cara ngasih kadonya gimana ?
Pesan makanan pake Gojek dan lebihin ordernya. Kita butuh 2 porsi, pesan 3 porsi, kasih yang 1nya ke tukang ojeknya…Kasih tip besar ke supir yang anter kita keliling-keliling pas libur nanti…Bawa mainan di tas kita dan pas naik taksi ajakin ngobrol supirnya. Kalo dia punya anak kecil, kasih mainan itu ke supir tersebut…Belanja ke pasar tradisional dan jangan nawar…Kasih tip ke petugas kebersihan yang ada di WC pas kita ke mal...Beliin office boy di kantor kita makanan, lebih bagus kalo makan bareng. Kalo risih ya makannya rame-rame, ajakin temen-temen yang lain…Kasih ‘uang kaget’ ke pembantu di rumah…
The list goes on….
The poor at the door is Christ, begitulah kata seseorang.
“…And no matter how much we give,there is always more”, demikian kata Heidi Baker, penginjil yang tak mempedulikan gelar Ph.D-nya dan memilih untuk melayani di daerah terkumuh di negara termiskin sejagad:Mozambique.
“Miskin berarti tak punya apa-apa untuk dibagi”, begitu judul sebuah buku yang pernah gue baca semasa kuliah.
Jadi, gimana ? Siap pesan pizza 2 loyang ? Satu buat keluarga dan satu buat tukang ojek ? Eh, buat Yesus Kristus ?
Selamat menjalani Masa Advent.
9 Desember 2016, 07.13 WIB
Gue nggak anti kado Natal walau nggak sreg dengan istilahnya. Mungkin ada yang bilang,”Yaela..Cuma istilah doang”. Lah, ente mau Emak ente disebut adik ipar dan kakak sepupu disebut bapak dari anak kita ? Nggak mau ? Yaela…Cuma istilah doang:-) :-)
Intinya, we mean what we say and we say what we mean. Kado Natal yang akan beredar seminggu-dua minggu lagi rasanya lebih tepat disebut ‘Kado Bulan Desember’ kali ya, ‘kan pas Desember memang banyak orang yang duitnya minimal berlipat dua karena dapat THR. Ya anggaplah pada saling kasih hadiah untuk mempererat hubungan, nunjukkin rasa sayang, dan sejenisnya. Semacam silahturahmilah, gitu.
Trus kado Natal apaan dong ? Ya otomatis kado buat Yesus Kristus. Cara ngasihnya gimana, lha Dia kagak kelihatan gitu ?
Matius 25:Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? DAN RAJA ITU AKAN MENJAWAB MEREKA: AKU BERKATA KEPADAMU, SESUNGGUHNYA SEGALA SESUATU YANG KAMU LAKUKAN UNTUK SALAH SEORANG DARI SAUDARA-KU YANG PALING HINA INI, KAMU TELAH MELAKUKANNYA UNTUK AKU.
Ayat di atas nggak bisa diinterpretasikan dengan banyak cara dan salah satu dari sedikit cara itu adalah dengan memaknainya sebagai berikut: Kalo mau kasih kado ke Yesus Kristus ya kasih kado aja ke orang miskin.
The poor is the flesh of Jesus, kata Pope Francis.
“God is in the slums, in the cardboard boxes where the poor play house. God is in the silence of a mother who has infected her child with a virus that will end both their lives. God is in the cries heard under the rubble of war. God is in the debris of wasted opportunity and lives, and God is with us if we are with them.” Begitulah kata Bono, vokalis U2 yang memilih untuk mengekspresikan imannya antara lain dengan cara melayani orang-orang di Afrika agar mereka dapat akses listrik dan air plus terbebas dari AIDS serta malaria.
Kita mungkin udah nyiapin 15 juta buat beli Macbook untuk kasih anak kita hadiah Natal. Mungkin kita udah ngutang pake kartu kredit untuk bisa dapetin dompet mahal buat pacar atau orang tua.
Itu hadiah Desember, bukan hadiah Natal.
Kalo kita mau kasih hadiah Natal ya otomatis kasih ke Yesus, ‘kan yang ulang tahun Dia, bukan suami, istri, teman dekat, pacar, anak atau ponakan. Cara ngasih kadonya gimana ?
Pesan makanan pake Gojek dan lebihin ordernya. Kita butuh 2 porsi, pesan 3 porsi, kasih yang 1nya ke tukang ojeknya…Kasih tip besar ke supir yang anter kita keliling-keliling pas libur nanti…Bawa mainan di tas kita dan pas naik taksi ajakin ngobrol supirnya. Kalo dia punya anak kecil, kasih mainan itu ke supir tersebut…Belanja ke pasar tradisional dan jangan nawar…Kasih tip ke petugas kebersihan yang ada di WC pas kita ke mal...Beliin office boy di kantor kita makanan, lebih bagus kalo makan bareng. Kalo risih ya makannya rame-rame, ajakin temen-temen yang lain…Kasih ‘uang kaget’ ke pembantu di rumah…
The list goes on….
The poor at the door is Christ, begitulah kata seseorang.
“…And no matter how much we give,there is always more”, demikian kata Heidi Baker, penginjil yang tak mempedulikan gelar Ph.D-nya dan memilih untuk melayani di daerah terkumuh di negara termiskin sejagad:Mozambique.
“Miskin berarti tak punya apa-apa untuk dibagi”, begitu judul sebuah buku yang pernah gue baca semasa kuliah.
Jadi, gimana ? Siap pesan pizza 2 loyang ? Satu buat keluarga dan satu buat tukang ojek ? Eh, buat Yesus Kristus ?
Selamat menjalani Masa Advent.
9 Desember 2016, 07.13 WIB