Ahok Ngamuk Lagi, Gimana Nih ?!:
If You Don't Want Sarcastic Answers Then
Don't Ask Stupid Questions
Video Ahok marah terhadap seorang warga ( https://www.youtube.com/watch?v=2Oa3xiZ9sm4) beredar luas sejak 2 hari yang lalu. Tulisan ini bertujuan untuk mengajak kita semua berpikir sebentar mengenai kejadian sesungguhnya ‘Kan beliau mau nyagub lagi, dengar-dengar malahan mau nyapres entah kapan. Harus tuh calon pemimpin, kita pelototin dari sekarang biar saat orang tersebut mencalonkan diri, kita milih atau ngga milih bukan karena ikut-ikutan tapi karena kita tahu masalah. Intinya, don’t let the others do the thinking for us.
Video tersebut isinya ngga utuh. Adegan awal adalah orang tersebut menghampiri Ahok lalu bertanya tentang tanah yang diambil pihak tertentu untuk dijadikan lahan rumah sakit. Adegan berikutnya baru terekam:Ahok menjawab bahwa itu urusan pengadilan, pemprov atau gubernur ngga bisa berbuat apa-apa. Ahok juga jelaskan bahwa Pemprov pun untuk urusan sengketa tanah maju ke pengadilan, pernah kalah, bangunannya dirubuhkan dan harus bayar sewa 40 milyar. Apakah Ahok menjawab dengan ramah ? Ahok menjawab dengan gaya yang biasa kita lihat saat beliau diwawancara ketika baru selesai rapat, blusukan, peresmian patung atau apapun itu. Gaya yang kurang ramah untuk orang Jawa Tengah tapi biasa-biasa aja untuk orang Sumatra.
Namun, warga itu ngga puas lalu teriak-teriak. Ahok pun marah. Saat itu Ahok lagi terburu-buru untuk ke Ciliwung karena hendak blusukan berdua Jokowi.
Apa yang idealnya dilakukan Ahok ?
Apa yang pada kenyataannya Ahok lakukan?
Nah, itu yang dilakukan Ahok. Apa yang tidak dilakukan Ahok ?
Beliau tidak mengancam warga tersebut dengan kalimat,
Lalu, apakah tindakan Ahok sudah benar ? Itu terserah penonton yang pasti, video tersebut bisa memunculkan beragam pertanyaan:
Ada bagusnya pejabat lain dihimbau untuk jadi tempat pengaduan jadi bukan hanya Ahok yang jadi tempat curhat.
Selamat berpikir.
20 Februari 2015
“One child, one teacher, one book, one pen can change the world.”
-Malala Yousafzai-
Video tersebut isinya ngga utuh. Adegan awal adalah orang tersebut menghampiri Ahok lalu bertanya tentang tanah yang diambil pihak tertentu untuk dijadikan lahan rumah sakit. Adegan berikutnya baru terekam:Ahok menjawab bahwa itu urusan pengadilan, pemprov atau gubernur ngga bisa berbuat apa-apa. Ahok juga jelaskan bahwa Pemprov pun untuk urusan sengketa tanah maju ke pengadilan, pernah kalah, bangunannya dirubuhkan dan harus bayar sewa 40 milyar. Apakah Ahok menjawab dengan ramah ? Ahok menjawab dengan gaya yang biasa kita lihat saat beliau diwawancara ketika baru selesai rapat, blusukan, peresmian patung atau apapun itu. Gaya yang kurang ramah untuk orang Jawa Tengah tapi biasa-biasa aja untuk orang Sumatra.
Namun, warga itu ngga puas lalu teriak-teriak. Ahok pun marah. Saat itu Ahok lagi terburu-buru untuk ke Ciliwung karena hendak blusukan berdua Jokowi.
Apa yang idealnya dilakukan Ahok ?
- Menjawab dengan ramah.
- Dibentak warga lalu menghampiri warga itu sambil tersenyum, menepuk bahunya lalu mengajaknya duduk.
- Menyediakan waktu untuk bicara panjang lebar.
- Untuk memberi kesan bahwa beliau sangat cinta warga, Ahok juga bisa di depan wartawan menelpon Jokowi lalu bilang,”Maaf ya Pak, saya terlambat sebentar, mau urus warga yang mengeluh”.
Apa yang pada kenyataannya Ahok lakukan?
- Menjawab dengan gayanya yang asli, yaitu gaya yang tipikal banget gaya orang Sumatra namun gaya yang untuk orang Jawa Tengah hampir pasti dianggap kurang ramah.
- Ahok dibentak warga.
- Ahok ikut-ikutan marah.
- Buru-buru naik mobil untuk ke Ciliwung.
Nah, itu yang dilakukan Ahok. Apa yang tidak dilakukan Ahok ?
Beliau tidak mengancam warga tersebut dengan kalimat,
- ”Kalo Anda teriak-teriak di kantor orang lain,Anda sudah diusir dari tadi taukk??”
- “Kalo Anda protes kayak gitu di jaman Soeharto, Anda pasti langsung diculik atau dipetrus, paham ngga?”
- “Saya gubernur! Bisa sopan sedikit ?”
Lalu, apakah tindakan Ahok sudah benar ? Itu terserah penonton yang pasti, video tersebut bisa memunculkan beragam pertanyaan:
- Apakah tindakan Ahok sudah benar ?
- Apakah tindakan Ahok bisa dimengerti ?
- Jika kita lagi buru-buru mau pergi lalu didatangi orang yang tidak kita kenal dan diteriak-teriakin depan rumah hingga semua tetangga keluar dan nontonin kita, apa reaksi kita ?
- Apakah warga itu tahu bahwa di Balai Kota ada tempat pengaduan khusus untuk warga ?
- Sudah beberapa kali media memberitakan Ahok ngamuk ke warga, mengapa lantas warga DKI tetap saja datang mengadu ke Ahok ? Mengapa tidak ke DPRD atau DPR yang katanya wakil rakyat ?
- Pria yang ngamuk itu adalah pengacara. Masa' dia ngga ngerti jawaban Ahok, 'kan sudah dijelaskan bahwa pemrov pun kalah di pengadilan, Ahok tak punya wewenang mengurus sengketa tanah,dll ? Seorang pengacara bahkan semestinya sudah harus paham bahwa sengketa tanah bukan wewenang seorang gubernur.
- Mengapa Ahok meladeni dengan telaten seorang pedagang sampai 9 menit (https://www.youtube.com/watch?v=LOQV6tFnFiw) dan tidak keberatan diinterupsi (https://www.youtube.com/watch?v=uYvvrxAC2Do) namun marah kepada warga tersebut ?
Ada bagusnya pejabat lain dihimbau untuk jadi tempat pengaduan jadi bukan hanya Ahok yang jadi tempat curhat.
Selamat berpikir.
20 Februari 2015
“One child, one teacher, one book, one pen can change the world.”
-Malala Yousafzai-