Christof Putzel, Jurnalis Keren
Semingguan sebelum Pemilu sampai Pemilu berakhir,saya ketemu dua orang keren berikut karya-karyanya di internet. Pertama, Simon Sinek, yang ada di tulisan minggu lalu. Kedua, Christof Putzel.
Christof ini jurnalis Al Jazeera America. Bapaknya wartawan di Associated Press dan ibunya jurnalis di Times serta Assosiated Press juga. Dari 2002-2014 dia dapat 15 penghargaan dan saya nemu dia di internet lewat film dokumenternya yang berjudul ‘Sex, Lies, and Cigarette’. Walau ada kata ‘sex’nya, film ini cocok ditonton anak SD (umur 11an lah minimal). Ngga ada adegan orang dewasanya, kayaknya kata ‘sex’ itu hanya tempelan aja biar film banyak ditonton.
Spesialisasi Christof memang membuat film dokumenter (dia juga kontributor di The Huffington Post). Saya demen dia karena seleranya keren:Ke Somalia untuk meliput masalah persenjataan, ke Kenya untuk bikin laporan soal korban AIDS,buat dokumenter tentang anak Amerika yang jadi pentolan Al Qaeda, ke Rusia untuk buat laporan tentang neo nazi, dll,dsbnya. Orang ini enak dijadiin idola tapi kagak enak dijadiin suami, hehehe. Mungkin karena kerjaannya pergi melulu kali, lantas dia cerai dari istrinya pada 2013 (*kenapa gue jadi kayak infotainment begini...*). Mudah ditebak, Christof pasti jenis orang yang ngga betah ada di tengah keluarga, dorongannya untuk berpetualang ngga akan bisa dikungkung oleh lembaga apapun, termasuk oleh lembaga pernikahan sekalipun. Seperti yang ia tulis entah di mana saya lupa,”Tiap orang punya impian. Impian saya adalah pergi sejauh mungkin dari tempat saya berada sekarang”.
Saya mulai suka dia setelah lihat gaya dia mewawancarai humas Phillip Morris (yang buat Marlboro dan Sampoerna A Mild) di film dokumenter tentang rokok itu. Cara bertanyanya tenang, jawaban yang diberikan humas Phillip Morris ngibul semua tapi dia cuek aja. Mukanya ngga ada ekspresi, agak nakutin sih sebenarnya. Dia sama sekali ngga mendesak, tiap jawaban hanya dipertanyakan kembali satu kali. Mungkin si Christof mikir,”Ngapain juga gue nanya lagi, ntar toh gue dikibulin lagi”, gitu kali. Atau mungkin dia sebenarnya nanya lagi tapi diedit karena keterbatan waktu tayang, entahlah.
Hal lain yang bikin saya suka dia adalah ketika dia dilarang masuk ke Tobacco Expo di Jakarta waktu 2010. Saat itu, ia berhasil menyelinap dan akhirnya membuat liputan dengan cara mengenakan kaca mata yang dilengkapi kamera tersembunyi, wooo...hooo....Keren abis. Kayak di pelem-pelem, euy. Berasa kayak nonton Mission Impossible. Saya nonton film itu sekitar 2 minggu yang lalu dan sampai hari ini masih tetap kepingin punya kamera yang bisa disembunyiin di kaca mata atau kaca mata yang bisa dipasangin kamera. Belinya di mana ya ?
Kesimpulannnya, karena Christof langganan juara, tentulah karya-karyanya bagus. Jadi, daripada nonton Ustad Guntur nyuruh monyet sikat gigi atau Farhat Abbas bokek tapi mau nyapres, mendingan nonton hasil kerja Christof menyabung nyawa di daerah berbahaya. Dia udah rela hidup dengan penuh ketegangan demi memberi kita tontonan yang informatif, dihargai dong :-)
Selamat menonton.
14/4/2014
23.20 WIB
NB:Link menuju 'Sex, Lies and Cigarette' (cocok ditonton anak umur 11 thn ke atas, ga ada adegan orang dewasanya sama sekali)
https://www.youtube.com/watch?v=DiyWK3fzTpA
Christof ini jurnalis Al Jazeera America. Bapaknya wartawan di Associated Press dan ibunya jurnalis di Times serta Assosiated Press juga. Dari 2002-2014 dia dapat 15 penghargaan dan saya nemu dia di internet lewat film dokumenternya yang berjudul ‘Sex, Lies, and Cigarette’. Walau ada kata ‘sex’nya, film ini cocok ditonton anak SD (umur 11an lah minimal). Ngga ada adegan orang dewasanya, kayaknya kata ‘sex’ itu hanya tempelan aja biar film banyak ditonton.
Spesialisasi Christof memang membuat film dokumenter (dia juga kontributor di The Huffington Post). Saya demen dia karena seleranya keren:Ke Somalia untuk meliput masalah persenjataan, ke Kenya untuk bikin laporan soal korban AIDS,buat dokumenter tentang anak Amerika yang jadi pentolan Al Qaeda, ke Rusia untuk buat laporan tentang neo nazi, dll,dsbnya. Orang ini enak dijadiin idola tapi kagak enak dijadiin suami, hehehe. Mungkin karena kerjaannya pergi melulu kali, lantas dia cerai dari istrinya pada 2013 (*kenapa gue jadi kayak infotainment begini...*). Mudah ditebak, Christof pasti jenis orang yang ngga betah ada di tengah keluarga, dorongannya untuk berpetualang ngga akan bisa dikungkung oleh lembaga apapun, termasuk oleh lembaga pernikahan sekalipun. Seperti yang ia tulis entah di mana saya lupa,”Tiap orang punya impian. Impian saya adalah pergi sejauh mungkin dari tempat saya berada sekarang”.
Saya mulai suka dia setelah lihat gaya dia mewawancarai humas Phillip Morris (yang buat Marlboro dan Sampoerna A Mild) di film dokumenter tentang rokok itu. Cara bertanyanya tenang, jawaban yang diberikan humas Phillip Morris ngibul semua tapi dia cuek aja. Mukanya ngga ada ekspresi, agak nakutin sih sebenarnya. Dia sama sekali ngga mendesak, tiap jawaban hanya dipertanyakan kembali satu kali. Mungkin si Christof mikir,”Ngapain juga gue nanya lagi, ntar toh gue dikibulin lagi”, gitu kali. Atau mungkin dia sebenarnya nanya lagi tapi diedit karena keterbatan waktu tayang, entahlah.
Hal lain yang bikin saya suka dia adalah ketika dia dilarang masuk ke Tobacco Expo di Jakarta waktu 2010. Saat itu, ia berhasil menyelinap dan akhirnya membuat liputan dengan cara mengenakan kaca mata yang dilengkapi kamera tersembunyi, wooo...hooo....Keren abis. Kayak di pelem-pelem, euy. Berasa kayak nonton Mission Impossible. Saya nonton film itu sekitar 2 minggu yang lalu dan sampai hari ini masih tetap kepingin punya kamera yang bisa disembunyiin di kaca mata atau kaca mata yang bisa dipasangin kamera. Belinya di mana ya ?
Kesimpulannnya, karena Christof langganan juara, tentulah karya-karyanya bagus. Jadi, daripada nonton Ustad Guntur nyuruh monyet sikat gigi atau Farhat Abbas bokek tapi mau nyapres, mendingan nonton hasil kerja Christof menyabung nyawa di daerah berbahaya. Dia udah rela hidup dengan penuh ketegangan demi memberi kita tontonan yang informatif, dihargai dong :-)
Selamat menonton.
14/4/2014
23.20 WIB
NB:Link menuju 'Sex, Lies and Cigarette' (cocok ditonton anak umur 11 thn ke atas, ga ada adegan orang dewasanya sama sekali)
https://www.youtube.com/watch?v=DiyWK3fzTpA