Dialog Imajiner Dengan Merryll:
Mengapa Mama Kristen Tapi Bilang "Alhamdulillah"??
Merryll baru berusia 9 tahun. Dia cerdas, hal yang paling menonjol dari dirinya adalah kemampuan berbahasa dan kecenderungan untuk memperhatikan sesuatu dengan detil. Oleh karena itulah suatu saat ia pasti bertanya, mengapa saya sangat jarang menggunakan idiom-idiom kekristenan semacam ‘Haleluya’, ‘Ini untuk kemuliaan Tuhan’, dan lain sebagainya. Pertanyaan ini saya perkirakan akan dia ajukan karena melihat saya dikellilingi banyak orang Kristen yang religius dan kerap menggunakan istilah-istilah macam di atas.
Tulisan ini adalah jawabannya.Selamat membaca, semoga membawa manfaat.
_________________________________________________________________________________
Obrolan Ke-1
Merryll (M) : Ma...
Saya (S):Ya??
M :Kenapa Mama jarang bilang Puji Tuhan?
S :Mama bilang Alhamdullilah.
M :Mama kan bukan Muslim ?
S :Alhamdullilah bahasa arab, bukan bahasa Muslim. Di Arab kebanyakan orang Muslim, jadi mereka ngomong pake Bahasa Arab. Lantas sebagian orang mengidentikkan bahasa Arab dengan Muslim. Alkitab ditulis pake bahasa Yunani, ya bahasa Yunani bukan bahasa Kristen. Bahasa Yunani ya bahasa Yunani. Orang Yunani bisa aja masuk Islam atau jadi Buddhist atau Hindu kek dan tetap ngomong pake bahasa Yunani.
M :*&^%??...Maksudku, kenapa Mama ngga bilang Puji Tuhan?
S :Sebenarnya bilang cuma kamu ga dengar.Mama ngomong itu pas lagi berdua sama Tuhan.
M :Kenapa ga bilang depan orang-orang? Kan teman-teman Mama banyak yang suka bilang ‘Puji Tuhan’. Aku perhatiin Mama juga hampir ngga pernah bilang ‘Haleleuya’.
S :Nah, itu juga sama. Mama bilang itu kok, cuma pas lagi berdua dengan Tuhan. Kamu ngga dengar.
M :Kenapa? Kenapa ngga di depan orang-orang ?
S : Buat apa ? Mama merasa ngga nyaman.
M :Maksudnya?
S :Opung itu percaya Yesus, baik banget tapi ngga pernah pake istilah-istilah kayak gitu.Ngomong keras-keras ‘Haleluya’, ‘Puji Tuhan’, tapi hanya sekedar formalitas, buat apa ?
M :Ya dilakukannya bukan karena formalitas dong tapi karena tulus.
S :Mama tulus kok ngomongnya tapi ya itu tadi, ngga di depan orang.
M :Kalo di depan orang trus jadi ngga tulus?
S :Orang beda-beda,Nak. Orang lain bisa saja terus-menerus melakukan itu dan sampai kapa pun melakukannya dengan hati yang tulus. Ada juga mungkin yang melakukan itu karena ingin dianggap religius oleh masyarakat.Ada yang rajin bicara pakai istilah-istilah kristen karena dari lahir ia ada di keluarga pendeta atau penginjil. Ada yang tiba-tiba jadi sangat sering menggunakan idiom-idiom kekristenan karena ia mengalami mukjizat, misalnya anaknya buta lalu mendadak bisa mellihat atau suaminya sembuh dari kanker tanpa perlu operasi atau kemoterapi. Ada orang yang kerap melakukannya karena ia aktivis gereja atau kuliah teologi sehingga sering bertemu dengan orang-orang yang juga sering menggunakan istilah-istilah itu.
M :Mama belum jawab pertanyaanku: Mama pake istilah Kristen cuma pas berdua dengan Tuhan. Kalo menggunakannya di depan orang, memangnya ngga tulus?
S : Tuluslah tapi Mama ngga lakukan karena ngga nyaman.
M :Lah,balik lagi ke poin tadi?
S :Ya iya, lha wong kamu nanyanya muter-muter.
M :Aku tetepppp ngga ngerti. Mama aneh. Temannya banyak banget yang aktivis gereja, kerja di sekolah kristen,tapi kalo ngomong kok biasa-biasa aja. Mama kelihatan kurang religius untuk ukuran orang yang berdoa tiap hari, ke gereja tiap minggu,dan lain-lain. Kenapa sih Mama ngga kristen-kristen amat jadi orang???
S :Tsahhhhh....Menghakimi ni ye. Iman yang bisa ngukur cuma Tuhan, Mer. Opung kelihatannya ngga kristen...Mana pernah Opung ngomong Haleluya ? Kalo di depan Mama berkali-kali tuh Opung ngomong pake istilah “Puji Tuhan” atau “Haleluya” tapi di depan orang-orang ? Wah....Ngga pernah. Tapi kamu tau, Mama minta Opung berhenti kerja di LSM karena bahaya dan pindah ke panti asuhan karena aman....Kamu tau jawaban Opung??? Opung bilang,”Ngga bisa, ini panggilan Tuhan”. Orang-orang yang ngomong haleluya, haleluya, itu...Belum tentu mereka mau mengorbankan nyawanya demi sesama. Kamu tau, Opung meninggal setelah dirawat di kamar terjelek RSCM yang dibayar pake surat miskin...Itu Mama sama Bude Nita yang urus di kelurahan Kayu Manis...Tau ngga kenapa ? Temen-temen Opung mau bantu Mer...Cuma Opung berpikir banyak orang yang lebih susah dari Opung yang perlu dibantu.Mereka yang ngomong haleluya, haleluya, itu...Mau mereka hidup kayak Opung ? Mendahulukan kepentingan orang lain dibandingkan kebutuhan pribadi ??? Kata-kata bisa berbanding terbalik dengan tindakan,Sayang.Kata-kata punya kuasa, jadi hendaknya kita hati-hati dalam menggunakannya. Apalagi kalo itu berhubungan dengan Tuhan Yesus.
M :Emangnya kenapa kalo berhubungan dengan Tuhan Yesus?
S :Kasian Tuhan Yesus itu...Selama ribuan tahun kerjaanya dicela oranggggg melulu... Masa’ Tuhan jadi manusia ? Masa’ Tuhan mati ? Masa’ Tuhan babak belur ? Tuhan apaan tuh? Kalo kita pake istilah kekristenan sembarangan, seringmake padahal tingkah kita jelek, akan semakin banyak yang mencela Tuhan Yesus. Mereka akan bilang,”Yahhh...Bisa lo cuman ngomong doang....Ke gereja rajin, ngomong lu “Amin Amin Puji Tuhan” melulu...Giliran gua susah, lu cuek”...Kan risih Mer, dikomentarin kayak gitu.
M :Lah, itu kan yang dikomentarin Mama ? Kok Mama bilangnya, “Ngga enak ah...Nanti tambah banyak yang mencela Tuhan Yesus”.
S :Yang namanya ibu-ibu, kalo anaknya sakit, dia ikut merasa sakit. Tuhan juga begitu. Kalo anakNya dicela, Dia juga merasa dicela. Kamu ingat, Tuhan pernah bilang,”Saat Aku dipenjara, engkau menolongKu. Ketika Aku haus, engkau memberiku minum ?” Setelah itu kan orang bertanya,”Kapan saya lihat Engkau dipenjara” ? Lalu Tuhan jawabannya apa ?
M :Apapun yang engkau lakukan untuk salah satu saudaramu yang paling hina, engkau melakukannya kepadaKu.
S :Nah, itu tauk.
_________________________________________________________________________________
Intermezzo:
Seorang ayah baru saja kembali dari luar negeri, ia membawakan banyak hadiah mahal untuk ketiga anaknya.
Anak pertama: Wuaahhhhhhhh...Keren bangetttt...Asikkkkk...Aku udah lama mau ini, kok Mama tau sih ? Yihaaaa....Yippi....Asikk..... (*Jingkrak-jingkrak, telpon teman-teman, heboh cerita, nangis kegirangan*)
Anak ini bernama “Pantekosta”. Kadang ia juga dipanggil “Kharismatik”.
Anak kedua: Bagus amat Ma oleh-olehnya, mahal ya? Keren.Makasih,ya.(*lalu cium pipi Ibu kiri kanan*)
Anak ini bernama “Protestan”.
Anak ketiga:Bagus banget oleh-olehnya.Makasih ya, Ma. (*Pergi sambil meluk oleh-oleh tersebut*)
Anak ini bernama “Katolik”.
_______________________________________________________________________________
Obrolan Ke-II:
M :Nyambung obrolan kemarin.
S :Yang mana?
M :Yang soal istilah-istilah Kristen.
S :Oooo,OK. Mau tanya apa lagi?
M :Coba kubuat kesimpulan....Jadi, Mama sangat jarang bicara pake istilah kristen karena 1. Perkataan dan perbuatan bisa berbanding terbalik. Daripada nanti jadi batu sandungan dan Tuhan Yesus dicela, lebih baik ngomong pake istilah kristen pas lagi berdua aja sama Tuhan. Nomor 2. Kedalaman iman ngga ditentukan oleh seringnya kita pake istilah kristen. Hanya Tuhan yang tau kadar iman kita.
S :Yang nomor dua perlu dibenerin dikit. Kedalaman iman memang hanya diketahui Tuhan namun bukan hanya itu. Iman ngga bisa diukur dari seringnya kita pake istilah kristen.Ada orang-orang yang sering pake idiom-idiom kristen dan mereka imannya memang luar biasa. Tante Ros dari Open Doors? Ingat kan? Itu contoh terbaik. Tapi, ada juga orang-orang yang terlihat sangat religius tapi kelakuannya minus. Orang-orang yang ngefitnah Mama, misalnya. Wah, mereka rajin banget nyebut nama Yesus, religius sekali kelihatannya. Tapi mereka tidak segan ngefitnah. Temen Mama yang nilep duit temen-temen gerejanya buat jalan-jalan ke luar negeri, itu juga contoh. Jadi, jangan sinis ya Nak, sama orang-orang yang terlihat religius. Sebagian di antara mereka ada yang benar-benar baik dan melakukan apa yang diperintahkan Alkitab. Sebagian lainnya ngga begitu. Orang yang TIDAK terlihat religius pun kayak gitu. Ada yang kelihatannya biasa-biasa aja padahal Kristennnnn.....banget. Benar-benar melakukan apa yang diajarkan Tuhan Yesus. Ada juga yang dari luar biasa-biasa aja dan aslinya memang biasa-biasa aja dan bahkan bandit.
M :Ooo...OK, ada alasan lain kenapa orang-orang Kristen cukup banyak yang ekspresif provokatif, make istilah kristennnnnn melulu ?
S :Ya kayak kemarin Mama bilang, mereka mungkin pas lahir ortunya udah aktivis gereja. Jadi, istilah kristen adalah istilah yang sudah mereka temui sejak kecil. Ada juga yang sering pake istilah kekristenan karena mengalami mukjizat. Frekwensi orang Kristen pake istilah-istilah religius juga berkaitan dengan tipe orangnya.
M :Maksudnya ?
S : Cara orang menunjukkan sayang beda-beda,Mer. Ada yang menunjukkan sayang sebagian besar pake kata-kata. Ada yang ekspresi sayangnya didominasi dengan memberi hadiah. Ada juga orang yang menunjukkannya pake sentuhan. Cara lain yaitu dengan cara melayani, orang yang kita sayang kita urusin bener-bener, gitu.
M :Contoh ? Aku ngerti tapi kayaknya baru benar-benar ngerti kalo dikasih contoh.
S :Contohnya ? Ya itu orang-orang Kristen itu tadi. Mereka yang sering ngomong pake istilah “teologis” atau “religius”, mungkin termasuk orang yang nunjukkin sayangnya pake kata-kata. Kalo Mama beda. Mama berusaha baik ke orang-orang yang butuh bantuan...Mama ngga bilang Mama baik ya....Baik atau jahat biar Tuhan dan orang lain yang menilai...Mama ga berani bilang, Mama baik. Mama hanya sekedar berusaha keras untuk baik kepada mereka yang butuh, terutama mereka yang butuh kebutuhan dasar dan pendidikan ..Makanya Mama suka ngumpulian baju bekas dan ikut Kelas Inspirasi, misalnya. Itu berarti Mama menunjukkan perasaan Mama ke Tuhan lewat pelayanan. Ada juga orang yang diem-diem aja tapi tau-tau nyumbang untuk Open Doors atau pembangunan rumah sakit misalnya. Nah, berarti orang itu menunjukkan perasaannya ke Tuhan melalui pemberian hadiah.
M :Opung nunjukkin perasaanya ke Tuhan, caranya gimana ?
S :Pake pelayanan dan juga hadiah. Kalo pake kata-kata, jarang banget. Di Kristen ada dua aliran, Mer. Ada yang berprinsip:Sebarkanlah Injil, lalu mereka ngutip ayat Alkitab sebanyak-banyaknya. Mereka ada yang baik, ada juga yang jahat. Aliran kedua, mereka yang amat sedikit bicara dan memilih untuk melakukannya. My mom doesn't spread the gospel, she lives up to it. Opung ngga mengabarkan Injil pake kata-kata karena Opung memang kelebihannya bukan di bicara. Tapi, Opung ya percaya Yesus. Opung kayaknya ngefans sama Fransiscus Asisi. Kata Asisi, sebarkanlah Injil....Jika perlu, dengan kata-kata. Artinya, sebarkan Injil pake sikap. Kalo diperlukan, pake kata-kata.
M:Berarti ngomong soal Tuhan Yesus itu sebuah kesalahan ???
S:Ya jelas ngga lah......Ngomong soal Tuhan Yesus mah kudu, harus,mesti,wajib.....Cuma kita harus sangat bijak. Kapan bicaranya ? Bagaimana cara menyampaikannya ? Di banyak kasus, kita harus bangun hubungan dulu, baru bisa bicara. Di sebagian kasus lainnya, kita bisa ngomong tanpa perlu kenal orangnya dari dekat. Yah, hal-hal kayak beginian jangan tanya Mama deh. Berdoa aja, tanya ke Tuhan, sebaiknya bagimana. Jawabannya sangat kontesktual, spesifik, tergantung sikon.
M:Ooooo....OK..OK...Nah, Mama sendiri mau aku jadi kristen yang kayak apa ? Yang sering ngomong Haleluya, Amin Amin, Puji Tuhan, atau yang kayak Opung ?
S :Mama ingin kamu jadi Kristen yang peka dengan keadaan. Ga papa sering-sering pake istilah kekristenan di tengah-tengah orang sejenis namun di luar itu, kamu harus hati-hati. Di luar sana, ada banyak sekali orang yang jarang menyebut nama Tuhan namun perilakunya bagus. Terlalu ekspresif dan terlalu sering menggunakan istilah-istilah keagamaan akan membuka peluang bagi dirimu untuk menjadi batu sandungan. Bijak-bijak ajalah,Mer. Dan satu hal yang penting, jangan menghakimi orang. Menilai orang, itu mah otomatis. Menghakimi, jangan.
M :Bedanya apa menghakimi dan menilai ?
S :Menghakimi bertujuan mencari tahu sejelek mana orang tersebut. Intensitas emosinya kuat, ada unsur marah dan nyinyir. Menilai artinya kita ingin tahu apa kelebihan dan kekurangan orang tersebut sehingga kita tahu apa cara terbaik untuk berteman dengannya. Menilai biasanya ngga pake adegan ngomel atau nyinyir.
M :Ooo...OK deh, Ma. Aku mau dengerin K-Pop dulu.
S :Selera rendah lu, ah.
M :*&^%$#@???
Lippo-Cikarang, 31/10/2013
16.50 WIB
Catatan:Hari ini sekolah dibubarin jam 11.30 karena demo gede-gedean di Cikarang.
Sekarang saya di rumah;tadi guru boleh pulang jam 12
Tulisan ini adalah jawabannya.Selamat membaca, semoga membawa manfaat.
_________________________________________________________________________________
Obrolan Ke-1
Merryll (M) : Ma...
Saya (S):Ya??
M :Kenapa Mama jarang bilang Puji Tuhan?
S :Mama bilang Alhamdullilah.
M :Mama kan bukan Muslim ?
S :Alhamdullilah bahasa arab, bukan bahasa Muslim. Di Arab kebanyakan orang Muslim, jadi mereka ngomong pake Bahasa Arab. Lantas sebagian orang mengidentikkan bahasa Arab dengan Muslim. Alkitab ditulis pake bahasa Yunani, ya bahasa Yunani bukan bahasa Kristen. Bahasa Yunani ya bahasa Yunani. Orang Yunani bisa aja masuk Islam atau jadi Buddhist atau Hindu kek dan tetap ngomong pake bahasa Yunani.
M :*&^%??...Maksudku, kenapa Mama ngga bilang Puji Tuhan?
S :Sebenarnya bilang cuma kamu ga dengar.Mama ngomong itu pas lagi berdua sama Tuhan.
M :Kenapa ga bilang depan orang-orang? Kan teman-teman Mama banyak yang suka bilang ‘Puji Tuhan’. Aku perhatiin Mama juga hampir ngga pernah bilang ‘Haleleuya’.
S :Nah, itu juga sama. Mama bilang itu kok, cuma pas lagi berdua dengan Tuhan. Kamu ngga dengar.
M :Kenapa? Kenapa ngga di depan orang-orang ?
S : Buat apa ? Mama merasa ngga nyaman.
M :Maksudnya?
S :Opung itu percaya Yesus, baik banget tapi ngga pernah pake istilah-istilah kayak gitu.Ngomong keras-keras ‘Haleluya’, ‘Puji Tuhan’, tapi hanya sekedar formalitas, buat apa ?
M :Ya dilakukannya bukan karena formalitas dong tapi karena tulus.
S :Mama tulus kok ngomongnya tapi ya itu tadi, ngga di depan orang.
M :Kalo di depan orang trus jadi ngga tulus?
S :Orang beda-beda,Nak. Orang lain bisa saja terus-menerus melakukan itu dan sampai kapa pun melakukannya dengan hati yang tulus. Ada juga mungkin yang melakukan itu karena ingin dianggap religius oleh masyarakat.Ada yang rajin bicara pakai istilah-istilah kristen karena dari lahir ia ada di keluarga pendeta atau penginjil. Ada yang tiba-tiba jadi sangat sering menggunakan idiom-idiom kekristenan karena ia mengalami mukjizat, misalnya anaknya buta lalu mendadak bisa mellihat atau suaminya sembuh dari kanker tanpa perlu operasi atau kemoterapi. Ada orang yang kerap melakukannya karena ia aktivis gereja atau kuliah teologi sehingga sering bertemu dengan orang-orang yang juga sering menggunakan istilah-istilah itu.
M :Mama belum jawab pertanyaanku: Mama pake istilah Kristen cuma pas berdua dengan Tuhan. Kalo menggunakannya di depan orang, memangnya ngga tulus?
S : Tuluslah tapi Mama ngga lakukan karena ngga nyaman.
M :Lah,balik lagi ke poin tadi?
S :Ya iya, lha wong kamu nanyanya muter-muter.
M :Aku tetepppp ngga ngerti. Mama aneh. Temannya banyak banget yang aktivis gereja, kerja di sekolah kristen,tapi kalo ngomong kok biasa-biasa aja. Mama kelihatan kurang religius untuk ukuran orang yang berdoa tiap hari, ke gereja tiap minggu,dan lain-lain. Kenapa sih Mama ngga kristen-kristen amat jadi orang???
S :Tsahhhhh....Menghakimi ni ye. Iman yang bisa ngukur cuma Tuhan, Mer. Opung kelihatannya ngga kristen...Mana pernah Opung ngomong Haleluya ? Kalo di depan Mama berkali-kali tuh Opung ngomong pake istilah “Puji Tuhan” atau “Haleluya” tapi di depan orang-orang ? Wah....Ngga pernah. Tapi kamu tau, Mama minta Opung berhenti kerja di LSM karena bahaya dan pindah ke panti asuhan karena aman....Kamu tau jawaban Opung??? Opung bilang,”Ngga bisa, ini panggilan Tuhan”. Orang-orang yang ngomong haleluya, haleluya, itu...Belum tentu mereka mau mengorbankan nyawanya demi sesama. Kamu tau, Opung meninggal setelah dirawat di kamar terjelek RSCM yang dibayar pake surat miskin...Itu Mama sama Bude Nita yang urus di kelurahan Kayu Manis...Tau ngga kenapa ? Temen-temen Opung mau bantu Mer...Cuma Opung berpikir banyak orang yang lebih susah dari Opung yang perlu dibantu.Mereka yang ngomong haleluya, haleluya, itu...Mau mereka hidup kayak Opung ? Mendahulukan kepentingan orang lain dibandingkan kebutuhan pribadi ??? Kata-kata bisa berbanding terbalik dengan tindakan,Sayang.Kata-kata punya kuasa, jadi hendaknya kita hati-hati dalam menggunakannya. Apalagi kalo itu berhubungan dengan Tuhan Yesus.
M :Emangnya kenapa kalo berhubungan dengan Tuhan Yesus?
S :Kasian Tuhan Yesus itu...Selama ribuan tahun kerjaanya dicela oranggggg melulu... Masa’ Tuhan jadi manusia ? Masa’ Tuhan mati ? Masa’ Tuhan babak belur ? Tuhan apaan tuh? Kalo kita pake istilah kekristenan sembarangan, seringmake padahal tingkah kita jelek, akan semakin banyak yang mencela Tuhan Yesus. Mereka akan bilang,”Yahhh...Bisa lo cuman ngomong doang....Ke gereja rajin, ngomong lu “Amin Amin Puji Tuhan” melulu...Giliran gua susah, lu cuek”...Kan risih Mer, dikomentarin kayak gitu.
M :Lah, itu kan yang dikomentarin Mama ? Kok Mama bilangnya, “Ngga enak ah...Nanti tambah banyak yang mencela Tuhan Yesus”.
S :Yang namanya ibu-ibu, kalo anaknya sakit, dia ikut merasa sakit. Tuhan juga begitu. Kalo anakNya dicela, Dia juga merasa dicela. Kamu ingat, Tuhan pernah bilang,”Saat Aku dipenjara, engkau menolongKu. Ketika Aku haus, engkau memberiku minum ?” Setelah itu kan orang bertanya,”Kapan saya lihat Engkau dipenjara” ? Lalu Tuhan jawabannya apa ?
M :Apapun yang engkau lakukan untuk salah satu saudaramu yang paling hina, engkau melakukannya kepadaKu.
S :Nah, itu tauk.
_________________________________________________________________________________
Intermezzo:
Seorang ayah baru saja kembali dari luar negeri, ia membawakan banyak hadiah mahal untuk ketiga anaknya.
Anak pertama: Wuaahhhhhhhh...Keren bangetttt...Asikkkkk...Aku udah lama mau ini, kok Mama tau sih ? Yihaaaa....Yippi....Asikk..... (*Jingkrak-jingkrak, telpon teman-teman, heboh cerita, nangis kegirangan*)
Anak ini bernama “Pantekosta”. Kadang ia juga dipanggil “Kharismatik”.
Anak kedua: Bagus amat Ma oleh-olehnya, mahal ya? Keren.Makasih,ya.(*lalu cium pipi Ibu kiri kanan*)
Anak ini bernama “Protestan”.
Anak ketiga:Bagus banget oleh-olehnya.Makasih ya, Ma. (*Pergi sambil meluk oleh-oleh tersebut*)
Anak ini bernama “Katolik”.
_______________________________________________________________________________
Obrolan Ke-II:
M :Nyambung obrolan kemarin.
S :Yang mana?
M :Yang soal istilah-istilah Kristen.
S :Oooo,OK. Mau tanya apa lagi?
M :Coba kubuat kesimpulan....Jadi, Mama sangat jarang bicara pake istilah kristen karena 1. Perkataan dan perbuatan bisa berbanding terbalik. Daripada nanti jadi batu sandungan dan Tuhan Yesus dicela, lebih baik ngomong pake istilah kristen pas lagi berdua aja sama Tuhan. Nomor 2. Kedalaman iman ngga ditentukan oleh seringnya kita pake istilah kristen. Hanya Tuhan yang tau kadar iman kita.
S :Yang nomor dua perlu dibenerin dikit. Kedalaman iman memang hanya diketahui Tuhan namun bukan hanya itu. Iman ngga bisa diukur dari seringnya kita pake istilah kristen.Ada orang-orang yang sering pake idiom-idiom kristen dan mereka imannya memang luar biasa. Tante Ros dari Open Doors? Ingat kan? Itu contoh terbaik. Tapi, ada juga orang-orang yang terlihat sangat religius tapi kelakuannya minus. Orang-orang yang ngefitnah Mama, misalnya. Wah, mereka rajin banget nyebut nama Yesus, religius sekali kelihatannya. Tapi mereka tidak segan ngefitnah. Temen Mama yang nilep duit temen-temen gerejanya buat jalan-jalan ke luar negeri, itu juga contoh. Jadi, jangan sinis ya Nak, sama orang-orang yang terlihat religius. Sebagian di antara mereka ada yang benar-benar baik dan melakukan apa yang diperintahkan Alkitab. Sebagian lainnya ngga begitu. Orang yang TIDAK terlihat religius pun kayak gitu. Ada yang kelihatannya biasa-biasa aja padahal Kristennnnn.....banget. Benar-benar melakukan apa yang diajarkan Tuhan Yesus. Ada juga yang dari luar biasa-biasa aja dan aslinya memang biasa-biasa aja dan bahkan bandit.
M :Ooo...OK, ada alasan lain kenapa orang-orang Kristen cukup banyak yang ekspresif provokatif, make istilah kristennnnnn melulu ?
S :Ya kayak kemarin Mama bilang, mereka mungkin pas lahir ortunya udah aktivis gereja. Jadi, istilah kristen adalah istilah yang sudah mereka temui sejak kecil. Ada juga yang sering pake istilah kekristenan karena mengalami mukjizat. Frekwensi orang Kristen pake istilah-istilah religius juga berkaitan dengan tipe orangnya.
M :Maksudnya ?
S : Cara orang menunjukkan sayang beda-beda,Mer. Ada yang menunjukkan sayang sebagian besar pake kata-kata. Ada yang ekspresi sayangnya didominasi dengan memberi hadiah. Ada juga orang yang menunjukkannya pake sentuhan. Cara lain yaitu dengan cara melayani, orang yang kita sayang kita urusin bener-bener, gitu.
M :Contoh ? Aku ngerti tapi kayaknya baru benar-benar ngerti kalo dikasih contoh.
S :Contohnya ? Ya itu orang-orang Kristen itu tadi. Mereka yang sering ngomong pake istilah “teologis” atau “religius”, mungkin termasuk orang yang nunjukkin sayangnya pake kata-kata. Kalo Mama beda. Mama berusaha baik ke orang-orang yang butuh bantuan...Mama ngga bilang Mama baik ya....Baik atau jahat biar Tuhan dan orang lain yang menilai...Mama ga berani bilang, Mama baik. Mama hanya sekedar berusaha keras untuk baik kepada mereka yang butuh, terutama mereka yang butuh kebutuhan dasar dan pendidikan ..Makanya Mama suka ngumpulian baju bekas dan ikut Kelas Inspirasi, misalnya. Itu berarti Mama menunjukkan perasaan Mama ke Tuhan lewat pelayanan. Ada juga orang yang diem-diem aja tapi tau-tau nyumbang untuk Open Doors atau pembangunan rumah sakit misalnya. Nah, berarti orang itu menunjukkan perasaannya ke Tuhan melalui pemberian hadiah.
M :Opung nunjukkin perasaanya ke Tuhan, caranya gimana ?
S :Pake pelayanan dan juga hadiah. Kalo pake kata-kata, jarang banget. Di Kristen ada dua aliran, Mer. Ada yang berprinsip:Sebarkanlah Injil, lalu mereka ngutip ayat Alkitab sebanyak-banyaknya. Mereka ada yang baik, ada juga yang jahat. Aliran kedua, mereka yang amat sedikit bicara dan memilih untuk melakukannya. My mom doesn't spread the gospel, she lives up to it. Opung ngga mengabarkan Injil pake kata-kata karena Opung memang kelebihannya bukan di bicara. Tapi, Opung ya percaya Yesus. Opung kayaknya ngefans sama Fransiscus Asisi. Kata Asisi, sebarkanlah Injil....Jika perlu, dengan kata-kata. Artinya, sebarkan Injil pake sikap. Kalo diperlukan, pake kata-kata.
M:Berarti ngomong soal Tuhan Yesus itu sebuah kesalahan ???
S:Ya jelas ngga lah......Ngomong soal Tuhan Yesus mah kudu, harus,mesti,wajib.....Cuma kita harus sangat bijak. Kapan bicaranya ? Bagaimana cara menyampaikannya ? Di banyak kasus, kita harus bangun hubungan dulu, baru bisa bicara. Di sebagian kasus lainnya, kita bisa ngomong tanpa perlu kenal orangnya dari dekat. Yah, hal-hal kayak beginian jangan tanya Mama deh. Berdoa aja, tanya ke Tuhan, sebaiknya bagimana. Jawabannya sangat kontesktual, spesifik, tergantung sikon.
M:Ooooo....OK..OK...Nah, Mama sendiri mau aku jadi kristen yang kayak apa ? Yang sering ngomong Haleluya, Amin Amin, Puji Tuhan, atau yang kayak Opung ?
S :Mama ingin kamu jadi Kristen yang peka dengan keadaan. Ga papa sering-sering pake istilah kekristenan di tengah-tengah orang sejenis namun di luar itu, kamu harus hati-hati. Di luar sana, ada banyak sekali orang yang jarang menyebut nama Tuhan namun perilakunya bagus. Terlalu ekspresif dan terlalu sering menggunakan istilah-istilah keagamaan akan membuka peluang bagi dirimu untuk menjadi batu sandungan. Bijak-bijak ajalah,Mer. Dan satu hal yang penting, jangan menghakimi orang. Menilai orang, itu mah otomatis. Menghakimi, jangan.
M :Bedanya apa menghakimi dan menilai ?
S :Menghakimi bertujuan mencari tahu sejelek mana orang tersebut. Intensitas emosinya kuat, ada unsur marah dan nyinyir. Menilai artinya kita ingin tahu apa kelebihan dan kekurangan orang tersebut sehingga kita tahu apa cara terbaik untuk berteman dengannya. Menilai biasanya ngga pake adegan ngomel atau nyinyir.
M :Ooo...OK deh, Ma. Aku mau dengerin K-Pop dulu.
S :Selera rendah lu, ah.
M :*&^%$#@???
Lippo-Cikarang, 31/10/2013
16.50 WIB
Catatan:Hari ini sekolah dibubarin jam 11.30 karena demo gede-gedean di Cikarang.
Sekarang saya di rumah;tadi guru boleh pulang jam 12