Efek Clickbait Tribunnews yang Ngeselin dan Bodoh:
Dibuang Sayang
Kemarin gue melanjutkan ngetik untuk membuat 2 tulisan tentang pelecehan seksual dan depresi-bunuh diri. Terus gue liat headline Tribunnews tentang Anthony Bourdain yang baru aja bunuh diri. Bunyi headlinenya norak, bodoh, nyebelin, absurd. Nggak akan pernah bisa masuk akal sehat. Gue ngamuk banget, lupa deh gue kapan terakhir gue semarah itu pokoknya kemarin itu gue sangat, amat sangat, marah. Clickbait murahan: Nggak berpendidikan, bodoh, jahat, dan ngeselin. Jacob Oetama dan PK Ojong pasti stres baca itu. Dua orang ini adalah pendiri Kompas, grup yang memayungi Tribunnews.
Ide nulis gue langsung bubar jalan.
Agama memang sering sekali jadi penghalang manusia untuk bisa ketemu Tuhan. Ini mungkin terjadi karena agama adalah bikinan manusia, mahkluk yang secara naluriah tertarik kekuasaan dan uang. Makanya agama bisa menggerakkan manusia untuk ngerampok dan ngebunuh tanpa merasa bersalah. Lha ngebunuh aja nggak merasa bersalah apalagi cuma sekedar bikin clickbait nggak etis. Sayang memang kenapa di dunia banyak banget orang beragama padahal yang dibutuhkan adalah orang bertuhan. BTW, bedanya beragama dan bertuhan apa?
Ini kalimat orang bertuhan:
God is in the slums, in the cardboard boxes where the poor play house… God is in the silence of a mother who has infected her child with a virus that will end both their lives… God is in the cries heard under the rubble of war… God is in the debris of wasted opportunity and lives, and God is with us if we are with them.
-Bono U2-
Nah, kalo kebanyakan beragama, ngomongnya jadi kayak begini, nih:
Pernah Puji Suara Adzan, Bule Amerika Tak Beragama Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri
-Tribunnews-
Ide nulis gue langsung bubar jalan.
Agama memang sering sekali jadi penghalang manusia untuk bisa ketemu Tuhan. Ini mungkin terjadi karena agama adalah bikinan manusia, mahkluk yang secara naluriah tertarik kekuasaan dan uang. Makanya agama bisa menggerakkan manusia untuk ngerampok dan ngebunuh tanpa merasa bersalah. Lha ngebunuh aja nggak merasa bersalah apalagi cuma sekedar bikin clickbait nggak etis. Sayang memang kenapa di dunia banyak banget orang beragama padahal yang dibutuhkan adalah orang bertuhan. BTW, bedanya beragama dan bertuhan apa?
Ini kalimat orang bertuhan:
God is in the slums, in the cardboard boxes where the poor play house… God is in the silence of a mother who has infected her child with a virus that will end both their lives… God is in the cries heard under the rubble of war… God is in the debris of wasted opportunity and lives, and God is with us if we are with them.
-Bono U2-
Nah, kalo kebanyakan beragama, ngomongnya jadi kayak begini, nih:
Pernah Puji Suara Adzan, Bule Amerika Tak Beragama Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri
-Tribunnews-
***
Tulisan adalah makanan bagi otak dan jiwa. Kemarin makanannya gak jadi tapi bahan-bahannya masih ada dan kalo dibuang sayang. Jadi, teteup gue posting ya. Sapa tau ada gunanya.
Soal Pelecehan Seksual:
Via Vallen, penyanyi dangdut, mengalami pelecehan seksual secara verbal lalu dia posting di sosmed tapi nama si pelaku nggak diungkap. Waktu baca ini, gue inget Kate Walton. Dia cewek Amerika yang memutuskan untuk jalan kaki dari Mayestik ke Senayan karena pengen tau bakalan diapain sama cowok. Waktu itu Mei 2017, dia udah 5 tahun tinggal di Indonesia. Dia aktif di beberapa lembaga antara lain Koalisi Perempuan Indonesia. Walton jalan sambil sesekali ngetwit. Dengan detil dia tulis apa yang dia alami. Hasil akhir: Dalam 35 menit, dia dilecehkan 13 kali.
Soal Pelecehan Seksual:
Via Vallen, penyanyi dangdut, mengalami pelecehan seksual secara verbal lalu dia posting di sosmed tapi nama si pelaku nggak diungkap. Waktu baca ini, gue inget Kate Walton. Dia cewek Amerika yang memutuskan untuk jalan kaki dari Mayestik ke Senayan karena pengen tau bakalan diapain sama cowok. Waktu itu Mei 2017, dia udah 5 tahun tinggal di Indonesia. Dia aktif di beberapa lembaga antara lain Koalisi Perempuan Indonesia. Walton jalan sambil sesekali ngetwit. Dengan detil dia tulis apa yang dia alami. Hasil akhir: Dalam 35 menit, dia dilecehkan 13 kali.
Saat itu, Walton pake baju agak mini, ujung roknya jatuh di atas lutut.
Nah, pasti ada yang komentar,”Makanya pake baju yang bener.” Eh, mendingan ngomong begini deh ke itu cowok-cowok, “Makanya pake mata yang bener.” Lihat di bawah, ini adalah video tentang pameran yang bertujuan untuk menghapus mitos bahwa perempuan diperkosa karena mengenakan baju pendek atau terbuka. Isi pamerannya adalah baju-baju yang dikenakan perempuan saat mereka diperkosa.
Nah, pasti ada yang komentar,”Makanya pake baju yang bener.” Eh, mendingan ngomong begini deh ke itu cowok-cowok, “Makanya pake mata yang bener.” Lihat di bawah, ini adalah video tentang pameran yang bertujuan untuk menghapus mitos bahwa perempuan diperkosa karena mengenakan baju pendek atau terbuka. Isi pamerannya adalah baju-baju yang dikenakan perempuan saat mereka diperkosa.
Soal Depresi-Bunuh Diri .
Salah satu pertanyaan yang ngehits 3-4 hari belakangan ini adalah kenapa Anthony Bourdain dan Kate Spade bunuh diri? Ngetop, kaya, banyak temen.”Mereka kayaknya kok baik-baik aja.”
Ada ABG yang terus-menerus mikir mau bunuh diri dan akhirnya dia minta diantar ortunya ke psikolog. Kata psikolognya,”Lo nggak ada model mau bunuh diri deh, lo baik-baik aja.” Ini kisah nyata. Aslinya, ya memang nggak ada orang yang 'modelnya kayak mau bunuh diri.’ Adanya ‘kan orang cemberut, orang ramah, rapi, berantakan, jutek…Tapi ya nggak ada orang yang ‘modelnya kayak mau bunuh diri’.
Jadi, jangan kira orang di sebelah kita yang lagi ketawa keras-keras itu bakal meninggal karena tua atau kena kanker. Bisa aja besok dia gantung diri. Beberapa tahun lalu ada orang-orang posting di Instagram untuk nunjukkin orang depresi tuh modelnya kayak gimana. Ini foto-fotonya:
Salah satu pertanyaan yang ngehits 3-4 hari belakangan ini adalah kenapa Anthony Bourdain dan Kate Spade bunuh diri? Ngetop, kaya, banyak temen.”Mereka kayaknya kok baik-baik aja.”
Ada ABG yang terus-menerus mikir mau bunuh diri dan akhirnya dia minta diantar ortunya ke psikolog. Kata psikolognya,”Lo nggak ada model mau bunuh diri deh, lo baik-baik aja.” Ini kisah nyata. Aslinya, ya memang nggak ada orang yang 'modelnya kayak mau bunuh diri.’ Adanya ‘kan orang cemberut, orang ramah, rapi, berantakan, jutek…Tapi ya nggak ada orang yang ‘modelnya kayak mau bunuh diri’.
Jadi, jangan kira orang di sebelah kita yang lagi ketawa keras-keras itu bakal meninggal karena tua atau kena kanker. Bisa aja besok dia gantung diri. Beberapa tahun lalu ada orang-orang posting di Instagram untuk nunjukkin orang depresi tuh modelnya kayak gimana. Ini foto-fotonya:
Salah satu hal yang nyebelin dari pelecehan seksual dan depresi adalah cara orang-orang religius meresponsnya. Sebagian dari mereka menganggapnya sebagai tanda kurang iman. Oleh karena itulah doa serta penggunaan jargon-jargon agama mereka anggap dapat dengan mudah menyelesaikannya. Pada gak mikir bahwa pelecehan seksual erat hubungannya dengan kultur patriarki dan perkosaan adalah ekspresi tertinggi dari subordinasi perempuan. Pada nggak (mau) tahu bahwa depresi bukan semata-mata urusan rasa tapi juga berkaitan dengan peristiwa traumatis, reaksi kimiawi, problem medis, dan masih banyak lagi. Oleh sebagian kaum fundamentalis, kalimat yang gue tulis miring tuh dianggap kalimat kurang iman. Mereka memang hobi menganggap Tuhan dan sains nggak bisa akur,
Mereka kira hidup semudah membalik lembaran kitab suci.
Tentang pelecehan seksual, gue pernah liat ada cewek curhat ke pendetanya bahwa dia diganggu-gangguin cowok lalu pendetanya kasih saran kayak gini,"Diampuni aja, didoakan." Gue rasa yang melecehkan sekarang udah jadi pemerkosa, lha dia beringas gitu tapi didiemin, kok. Bisa dimengerti sebenernya kenapa itu cewek nggak disuruh melapor atau melawan (Yang ini lebih sulit karena efeknya itu cowok bisa emosi dan jadi tambah destruktif). Banyak rohaniwan mengidentikkan sikap submissif dengan ketaatan sedangkan taat adalah hal yang baik. Ajaran kayak gini kebawa-bawa ke banyak momen dan aspek hidup termasuk saat dilecehkan. Padahal, kalo di kristen, Yesus itu statusnya tokoh subversif di mata pemerintah Romawi. Bahwa pengikutNya banyak yang pasif-submissif itu karena agama ini yang bawa masuk ke Indonesia adalah Belanda. Kejadiannya mirip deh sama Inggris waktu Revolusi Industri. Pemilik pabrik pada ngadain persekutuan supaya pekerja nggak protes waktu diperlakukan tidak adil. "Kalo ditampar pipi kanan, berikanlah pipi kiri,'gitu 'kan isi ajaranNya yang dengan sengaja disalahtafsirkan oleh 'pengikut'Nya.
Mereka kira hidup semudah membalik lembaran kitab suci.
Tentang pelecehan seksual, gue pernah liat ada cewek curhat ke pendetanya bahwa dia diganggu-gangguin cowok lalu pendetanya kasih saran kayak gini,"Diampuni aja, didoakan." Gue rasa yang melecehkan sekarang udah jadi pemerkosa, lha dia beringas gitu tapi didiemin, kok. Bisa dimengerti sebenernya kenapa itu cewek nggak disuruh melapor atau melawan (Yang ini lebih sulit karena efeknya itu cowok bisa emosi dan jadi tambah destruktif). Banyak rohaniwan mengidentikkan sikap submissif dengan ketaatan sedangkan taat adalah hal yang baik. Ajaran kayak gini kebawa-bawa ke banyak momen dan aspek hidup termasuk saat dilecehkan. Padahal, kalo di kristen, Yesus itu statusnya tokoh subversif di mata pemerintah Romawi. Bahwa pengikutNya banyak yang pasif-submissif itu karena agama ini yang bawa masuk ke Indonesia adalah Belanda. Kejadiannya mirip deh sama Inggris waktu Revolusi Industri. Pemilik pabrik pada ngadain persekutuan supaya pekerja nggak protes waktu diperlakukan tidak adil. "Kalo ditampar pipi kanan, berikanlah pipi kiri,'gitu 'kan isi ajaranNya yang dengan sengaja disalahtafsirkan oleh 'pengikut'Nya.
Udah sih, bahan yang layak posting cuma ini. Yang lain gue simpen karena...Ya karena gue mau aja nyimpen, males ngeluarinnya, hehehe.
Semoga tetep ada gunanya, ya.
10 Juni 2018, 8.36 WIB
Semoga tetep ada gunanya, ya.
10 Juni 2018, 8.36 WIB