Natal yang Absurd:
Yang Ulang Tahun Tuh Yesus Kristus Apa Pacar Lo, Sih ??
Anak gue, Merryll, ulang tahun ke-17. Gue pestain di hotel mewah. Gue undang penyanyi K-Pop yang tiap hari musiknya didengar Merryll sampe kuping emak-bapaknya cantengan. Kue tartnya terdiri dari 17 cupcakes. Terus nyanyi Selamat Ulang Tahun, di akhir lagu, suami dan gue tiup 17 lilin yang nancep di kue tart. Trus tamu-tamu ada yang kasih kado sambil bilang,”Met ulang tahun ya, Bu, maaf terlambat datang...”. Ada juga yang nyamperin suami gue,”Met ulang tahun ya,Pak...”. Saking hepinya, kakak gue juga kasih kado ke sepupu suami sambil bilang,”Met ulang tahun ya”. Acara meriah.Semua seneng.
Sebentar..Sebentar...
Yang ultah Merryll tapi kok namanya nggak disebut-sebut dari tadi ?
Lha, ngapain disebut. Anaknya lagi nginep di Bogor buat penelitian Biologi bareng temen sekelas dan guru IPA.
Absurd ?
Iya. Parahnya, cerita absurd di atas terjadi tiap tahun. Tepatnya pas Desember.
Orang Kristen biasanya di akhir November atau awal Desember udah mulai njlimet mikirin Natal. Nanti ke gereja pake baju apa ya ? Buat si A kadonya apa ya ? Kalo gue kasih si B Cuma coklat doang, dia tersinggung nggak ya ? Si C baik banget, nggak papa lah ya beliin dia kado mahal, mumpung lagi dapet THR.
Padahal si A nggak ulang tahun. Si B juga kagak.Si C apalagi, jarak bulan kelahirannya ke Desember jauh banget.
Yang ulang tahun adalah Yesus Kristus tapi kita kasih kado ke si A,B dan C. Nah, kejadiannya persis ‘kan kayak pesta ultah Merryll di atas ? Gue kate juga ape.
Gue nggak bilang selama Desember kita nggak boleh kasih kado ke temen atau sodara.Ngasih hadiah mah kapan aja bisa, silahkan, bagus itu untuk dijadikan bagian silaturahmi. Cuma masalahnya, yang ultah si A, yang dapat kado si B...
Natal adalah ultahnya Yesus. Terserah dah kita mau kasih kado apapun dengan harga berapa pun ke siapa pun. Nggak apa-apa sambil ngasih hadiah sambil bilang,”Met Natal,ya”. E tapi kan ‘He is the Reason for the season’, begitu kata tulisan di kartu-kartu Natal. Masa’ pacar ente dapat kado, yang ulang tahun kagak dapet ? Masalahnya, ribet bener ngasih kado ke Sosok yang nggak keliatan. Caranya gimana?
Sebenarnya gampang.
Amsal 14:31:
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
Matius 25:35-40:
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Kita kasih kado ke orang miskin berarti kita kasih kado ke Dia,segitu sederhananya.
Kasih botol minum ke tukang sapu jalanan. Kasih boneka ke anak supir bajaj, bekas juga nggak apa yang penting bagus. Sumbangin jaket ke tukang ojek. Jas hujan ke satpam.Masukkin gelas-gelas Aqua bekas rapat di kantung plastik dan taruh di tempat sampah depan gedung kantor lo biar gampang diambil pemulung. Banyaklah. Bentuk kado sangat fleksibel, mengikuti besar-kecilnya dana dan dangkal atau dalamnya hati kita. Kalo memang kere berat, lu tawarin jasa aja. Misalnya, lu nongkrong deket pangkalan ojek trus bantu nenek-nenek yang kesulitan nyebrang jalan. Pastikan dulu tu nenek cucunya cakep, baru deh lo bantu dia nyebrang #ehhhh.
Intinya, siapa yang ultah, ya tu dia deh yang dapat kado. Nggak apa-apa kita kelewat baik dan ngasih kado ke yang nggak ultah tapi jangan sampe kita ngasih kado ultah ke banyak orang (yang lagi nggak berulang tahun) padahal yang ultahnya kita rayakan malah nggak dapat.
Akhir kata, ijinkan gue ngutip kalimatnya Steve Marabolli, seorang penulis,“Want to keep Christ in Christmas? Feed the hungry, clothe the naked, forgive the guilty, welcome the unwanted, care for the ill, love your enemies, and do unto others as you would have done unto you.”
Kabar buruknya, itu susah banget. Kabar baiknya, Tuhan ngerti kok kita semua lagi berproses dan ada di titik ke(tidak)matangan yang berbeda-beda. Untuk yang belum bisa maafin musuh dan menyambut ramah tamu yang tidak diinginkan, gue yakin, ngasih baju bekas ke si miskin atau nasi bungkus ke tukang becak bisa dijadikan kado alternatif.
Paling tidak, untuk sementara waktu.
Selamat memasuki Minggu Advent.
1/12/2015,22.11 WIB
Sebentar..Sebentar...
Yang ultah Merryll tapi kok namanya nggak disebut-sebut dari tadi ?
Lha, ngapain disebut. Anaknya lagi nginep di Bogor buat penelitian Biologi bareng temen sekelas dan guru IPA.
Absurd ?
Iya. Parahnya, cerita absurd di atas terjadi tiap tahun. Tepatnya pas Desember.
Orang Kristen biasanya di akhir November atau awal Desember udah mulai njlimet mikirin Natal. Nanti ke gereja pake baju apa ya ? Buat si A kadonya apa ya ? Kalo gue kasih si B Cuma coklat doang, dia tersinggung nggak ya ? Si C baik banget, nggak papa lah ya beliin dia kado mahal, mumpung lagi dapet THR.
Padahal si A nggak ulang tahun. Si B juga kagak.Si C apalagi, jarak bulan kelahirannya ke Desember jauh banget.
Yang ulang tahun adalah Yesus Kristus tapi kita kasih kado ke si A,B dan C. Nah, kejadiannya persis ‘kan kayak pesta ultah Merryll di atas ? Gue kate juga ape.
Gue nggak bilang selama Desember kita nggak boleh kasih kado ke temen atau sodara.Ngasih hadiah mah kapan aja bisa, silahkan, bagus itu untuk dijadikan bagian silaturahmi. Cuma masalahnya, yang ultah si A, yang dapat kado si B...
Natal adalah ultahnya Yesus. Terserah dah kita mau kasih kado apapun dengan harga berapa pun ke siapa pun. Nggak apa-apa sambil ngasih hadiah sambil bilang,”Met Natal,ya”. E tapi kan ‘He is the Reason for the season’, begitu kata tulisan di kartu-kartu Natal. Masa’ pacar ente dapat kado, yang ulang tahun kagak dapet ? Masalahnya, ribet bener ngasih kado ke Sosok yang nggak keliatan. Caranya gimana?
Sebenarnya gampang.
Amsal 14:31:
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
Matius 25:35-40:
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Kita kasih kado ke orang miskin berarti kita kasih kado ke Dia,segitu sederhananya.
Kasih botol minum ke tukang sapu jalanan. Kasih boneka ke anak supir bajaj, bekas juga nggak apa yang penting bagus. Sumbangin jaket ke tukang ojek. Jas hujan ke satpam.Masukkin gelas-gelas Aqua bekas rapat di kantung plastik dan taruh di tempat sampah depan gedung kantor lo biar gampang diambil pemulung. Banyaklah. Bentuk kado sangat fleksibel, mengikuti besar-kecilnya dana dan dangkal atau dalamnya hati kita. Kalo memang kere berat, lu tawarin jasa aja. Misalnya, lu nongkrong deket pangkalan ojek trus bantu nenek-nenek yang kesulitan nyebrang jalan. Pastikan dulu tu nenek cucunya cakep, baru deh lo bantu dia nyebrang #ehhhh.
Intinya, siapa yang ultah, ya tu dia deh yang dapat kado. Nggak apa-apa kita kelewat baik dan ngasih kado ke yang nggak ultah tapi jangan sampe kita ngasih kado ultah ke banyak orang (yang lagi nggak berulang tahun) padahal yang ultahnya kita rayakan malah nggak dapat.
Akhir kata, ijinkan gue ngutip kalimatnya Steve Marabolli, seorang penulis,“Want to keep Christ in Christmas? Feed the hungry, clothe the naked, forgive the guilty, welcome the unwanted, care for the ill, love your enemies, and do unto others as you would have done unto you.”
Kabar buruknya, itu susah banget. Kabar baiknya, Tuhan ngerti kok kita semua lagi berproses dan ada di titik ke(tidak)matangan yang berbeda-beda. Untuk yang belum bisa maafin musuh dan menyambut ramah tamu yang tidak diinginkan, gue yakin, ngasih baju bekas ke si miskin atau nasi bungkus ke tukang becak bisa dijadikan kado alternatif.
Paling tidak, untuk sementara waktu.
Selamat memasuki Minggu Advent.
1/12/2015,22.11 WIB