Pendidikan Seks Untuk Pra-Remaja Kelompok 3
Kelas Inspirasi Bekasi
Relawan Kelas Inspirasi Kelompok III Bekasi 2013 rencananya dalam waktu dekat akan memberikan pendidikan seks kepada murid-murid 5 dan 6 SD di sekolah tempat kami dulu mengajar. Jadi atau tidak tergantung pada pihak sekolah, semoga saja mereka setuju. Berikut adalah materinya.
15 Mei 2014
15 Mei 2014
Latar Belakang:
1. Masih banyak orang tua yang menganggap bicara tentang seks kepada anak mereka adalah hal yang tabu.
2. Maraknya peristiwa pelecehan seksual yang terungkap di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini baru terungkap sejak peristiwa di JIS diangkat media. Kendati jumlahnya terlihat sangat banyak namun sesungguhnya hanya seperti puncak gunung es alias jauh lebih banyak lagi yang tidak terungkap
3. Rasa ingin tahu remaja mengenai seks harus diimbangi dengan pengetahuan yang benar.
Tujuan:
Diharapkan dari seminar ini remaja akan paham:
1. Bahwa tubuh mereka adalah milik mereka dan tak ada orang yang punya hak khusus atas tubuh mereka.
2. Bagian-bagian tubuh mereka yang harus dilindungi secara khusus.
3. Tahu cara menjaga kebersihan bagian-bagian itu.
4. Sentuhan yang pantas dan tidak pantas.
5. Rahasia baik dan rahasia buruk.
6. Paham apa yang harus dilakukan saat pelecehan seksual terjadi.
Target Pendengar:
Murid-murid kelas 5-6 SD.
Durasi:
2 jam. Sebaiknya minimal 2 jam karena ada tanya-jawab, penjelasan tidak dilakukan secara terburu-buru, dan saat mereka tertawa-tawa tidak kita larang dengan galak karena hal ini akan membuat mereka tidak rileks. Untuk bersikap tidak galak butuh waktu lebih lama daripada bertingkah galak.
Bahan:
1. Boneka
2. Poster
3. Video klip
4. LCD dan laptop
5. Kertas-kertas kecil dan bolpen (untuk murid mengajukan pertanyaan)
Metode Penyampaian:
Interaktif. HARUS interaktif karena topik ini sangat penting.Concentration span remaja tak lebih dari 15 menit dan angka ini akan berkurang minimal 50% jika mereka terbiasa menggunakan social media.
Catatan:
Keterbatasan waktu membuat acara difokuskan pada pendidikan seks dalam kaitannya dengan kasus phedophilia yang lagi banyak dibahas. Acara tidak dipusatkan pada pengenalan alat reproduksi, pengenalan akan perbedaan organ tubuh laki-laki dan perempuan. Bagaimanapun, saat tanya-jawab, bisa saja pertanyaan-pertanyaan dari murid berkaitan dengan topik seks yang lain. Pertanyaan-pertanyaan itu akan tetap dijawab.
Aktivitas:
1. Pembukaan.
5 menit saja. Bagian ini bisa berupa obrolan ringan dengan murid-murid atau permainan kecil untuk mencairkan suasana.
2. Pembicara menunjukkan sebuah boneka yang berpakaian lengkap lalu sedikit demi sedikit membuka pakaian tersebut.
Diasumsikan murid-murid akan tertawa-tawa. Pembicara lantas bertanya kenapa mereka tertawa-tawa. Bagian ini digunakan untuk sedikit mencari tahu mengenai pandangan murid soal seks.
3. Pembicara menyampaikan hal mengenai bagian-bagian tubuh yang penting untuk ditutup dengan cara mengenakan kembali baju kepada boneka. Materi berlanjut mengapa itu penting untuk ditutup.
Analogi:Mutiara harganya sangat mahal, minyak bumi juga. Cara mendapatkannya susah. Harus menyelam ke dasar laut, gali tanah,dll. Kesimpulannya:Apa yang berharga sulit untuk diperoleh jadi jangan biarkan tubuhmu mudah dijamah orang, jangan sampai bagian-bagian tubuh yang penting gampang untuk dilihat orang.
4.Menunjukkan
https://www.youtube.com/watch?v=BLSX-yh-0Fg
Concentration span anak cukup singkat jadi video hanya ditunjukkan menit ke-5 hingga ke-10 (panjang film 10 menit). Cerita tentang 5 menit pertama diringkas sebelum video ditunjukkan.
5. Video dijadikan dasar untuk membahas sentuhan pantas dan tidak pantas, rahasia jahat dan rahasia buruk dan apa yang harus dilakukan jika itu terjadi.
Contoh:
Sentuhan yang pantas:
a. Sentuhan di organ penting tubuh kita saat ibu memandikan kita saat kita masih kecil.
b. Teman menepuk bahu kita saat memanggil nama kita.
c. Guru menarik tangan kita saat tiba-tiba ada motor mau melintas.
Sentuhan tidak pantas:
a. Sentuhan yang dilakukan di daerah-daerah penting tubuh oleh dokter tanpa ada kehadiran perawat dan orang tua pasien.
b. Sentuhan yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Pada prinsipnya,”If you don’t feel right, then that is not right”. Catatan:Harus hati-hati di bagian ini karena interpretasi ‘right’ bisa macam-macam.
c. Sentuhan yang dilakukan seseorang, siapapun dia, di bagian-bagian penting tubuh kita saat hanya berdua dan diakhiri dengan pesan,”Jangan bilang siapa-siapa”.
Rahasia baik:
Orang tua mempersiapkan pesta ulang tahun kejutan untuk adik/ kakak kita dan kita rahasiakan hal itu dari yang berulang tahun supaya kejutan berlangsung seru.
Rahasia buruk:
Menyembunyikan sentuhan tak pantas yang baru saja dibicarakan, termasuk ciuman (bukan hanya sentuhan tangan) di mulut dan bagian tubuh lain.
6. Diskusi mengenai poster “Tangkis”
7. Tanya-jawab.
Murid menulis pertanyaan di kertas. Dijawab secara lisan.
Catatan:
a. Pada bagian ini, pembicara harus menyortir pertanyaan. Jika ada pertanyaan yang terlalu ‘liar’ (jaga-jaga, siapa tahu ada yang kecanduan pornografi dan dia bertanya mengenai hal-hal yang secara umum tak akan ditanya oleh remaja seusianya) dan sebagian besar murid nampaknya belum sampai ke situ ‘otaknya’, sebaiknya pertanyaan dijawab secara privat. Hal ini dilakukan karena waktu amat terbatas jadi sebaiknya pembicara konsentrasi ke pertanyaan yang lebih umum. Perlu digaris bawahi bahwa istilah ‘umum’ amat bisa diperdebatkan. Apa yang pembicara anggap tidak umum bisa saja dianggap umum oleh pendengar mengingat jaman sekarang, akses terhadap hal-hal yang berbau pornografi nyaris tak terbatas.
b. Siapkan pengetahuan mengenai lesbianisme, trans-gender, seks bebas, dan topik-topik lain seputar seks. Jika pendengar dari kalangan menengah ke atas, nonton channel musik di TV berbayar beberapa kali sebelum seminar dimulai mungkin akan membantu. Paling tidak pembicara punya gambaran lebih menyeluruh mengenai tantangan seksual yang dihadapi remaja jaman sekarang.
c. Cara mengenai menjaga kebersihan organ tubuh yang penting dapat disampaikan saat diskusi mengenai sentuhan yang tidak pantas berlangsung atau ketika tanya-jawab.
1. Masih banyak orang tua yang menganggap bicara tentang seks kepada anak mereka adalah hal yang tabu.
2. Maraknya peristiwa pelecehan seksual yang terungkap di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini baru terungkap sejak peristiwa di JIS diangkat media. Kendati jumlahnya terlihat sangat banyak namun sesungguhnya hanya seperti puncak gunung es alias jauh lebih banyak lagi yang tidak terungkap
3. Rasa ingin tahu remaja mengenai seks harus diimbangi dengan pengetahuan yang benar.
Tujuan:
Diharapkan dari seminar ini remaja akan paham:
1. Bahwa tubuh mereka adalah milik mereka dan tak ada orang yang punya hak khusus atas tubuh mereka.
2. Bagian-bagian tubuh mereka yang harus dilindungi secara khusus.
3. Tahu cara menjaga kebersihan bagian-bagian itu.
4. Sentuhan yang pantas dan tidak pantas.
5. Rahasia baik dan rahasia buruk.
6. Paham apa yang harus dilakukan saat pelecehan seksual terjadi.
Target Pendengar:
Murid-murid kelas 5-6 SD.
Durasi:
2 jam. Sebaiknya minimal 2 jam karena ada tanya-jawab, penjelasan tidak dilakukan secara terburu-buru, dan saat mereka tertawa-tawa tidak kita larang dengan galak karena hal ini akan membuat mereka tidak rileks. Untuk bersikap tidak galak butuh waktu lebih lama daripada bertingkah galak.
Bahan:
1. Boneka
2. Poster
3. Video klip
4. LCD dan laptop
5. Kertas-kertas kecil dan bolpen (untuk murid mengajukan pertanyaan)
Metode Penyampaian:
Interaktif. HARUS interaktif karena topik ini sangat penting.Concentration span remaja tak lebih dari 15 menit dan angka ini akan berkurang minimal 50% jika mereka terbiasa menggunakan social media.
Catatan:
Keterbatasan waktu membuat acara difokuskan pada pendidikan seks dalam kaitannya dengan kasus phedophilia yang lagi banyak dibahas. Acara tidak dipusatkan pada pengenalan alat reproduksi, pengenalan akan perbedaan organ tubuh laki-laki dan perempuan. Bagaimanapun, saat tanya-jawab, bisa saja pertanyaan-pertanyaan dari murid berkaitan dengan topik seks yang lain. Pertanyaan-pertanyaan itu akan tetap dijawab.
Aktivitas:
1. Pembukaan.
5 menit saja. Bagian ini bisa berupa obrolan ringan dengan murid-murid atau permainan kecil untuk mencairkan suasana.
2. Pembicara menunjukkan sebuah boneka yang berpakaian lengkap lalu sedikit demi sedikit membuka pakaian tersebut.
Diasumsikan murid-murid akan tertawa-tawa. Pembicara lantas bertanya kenapa mereka tertawa-tawa. Bagian ini digunakan untuk sedikit mencari tahu mengenai pandangan murid soal seks.
3. Pembicara menyampaikan hal mengenai bagian-bagian tubuh yang penting untuk ditutup dengan cara mengenakan kembali baju kepada boneka. Materi berlanjut mengapa itu penting untuk ditutup.
Analogi:Mutiara harganya sangat mahal, minyak bumi juga. Cara mendapatkannya susah. Harus menyelam ke dasar laut, gali tanah,dll. Kesimpulannya:Apa yang berharga sulit untuk diperoleh jadi jangan biarkan tubuhmu mudah dijamah orang, jangan sampai bagian-bagian tubuh yang penting gampang untuk dilihat orang.
4.Menunjukkan
https://www.youtube.com/watch?v=BLSX-yh-0Fg
Concentration span anak cukup singkat jadi video hanya ditunjukkan menit ke-5 hingga ke-10 (panjang film 10 menit). Cerita tentang 5 menit pertama diringkas sebelum video ditunjukkan.
5. Video dijadikan dasar untuk membahas sentuhan pantas dan tidak pantas, rahasia jahat dan rahasia buruk dan apa yang harus dilakukan jika itu terjadi.
Contoh:
Sentuhan yang pantas:
a. Sentuhan di organ penting tubuh kita saat ibu memandikan kita saat kita masih kecil.
b. Teman menepuk bahu kita saat memanggil nama kita.
c. Guru menarik tangan kita saat tiba-tiba ada motor mau melintas.
Sentuhan tidak pantas:
a. Sentuhan yang dilakukan di daerah-daerah penting tubuh oleh dokter tanpa ada kehadiran perawat dan orang tua pasien.
b. Sentuhan yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Pada prinsipnya,”If you don’t feel right, then that is not right”. Catatan:Harus hati-hati di bagian ini karena interpretasi ‘right’ bisa macam-macam.
c. Sentuhan yang dilakukan seseorang, siapapun dia, di bagian-bagian penting tubuh kita saat hanya berdua dan diakhiri dengan pesan,”Jangan bilang siapa-siapa”.
Rahasia baik:
Orang tua mempersiapkan pesta ulang tahun kejutan untuk adik/ kakak kita dan kita rahasiakan hal itu dari yang berulang tahun supaya kejutan berlangsung seru.
Rahasia buruk:
Menyembunyikan sentuhan tak pantas yang baru saja dibicarakan, termasuk ciuman (bukan hanya sentuhan tangan) di mulut dan bagian tubuh lain.
6. Diskusi mengenai poster “Tangkis”
7. Tanya-jawab.
Murid menulis pertanyaan di kertas. Dijawab secara lisan.
Catatan:
a. Pada bagian ini, pembicara harus menyortir pertanyaan. Jika ada pertanyaan yang terlalu ‘liar’ (jaga-jaga, siapa tahu ada yang kecanduan pornografi dan dia bertanya mengenai hal-hal yang secara umum tak akan ditanya oleh remaja seusianya) dan sebagian besar murid nampaknya belum sampai ke situ ‘otaknya’, sebaiknya pertanyaan dijawab secara privat. Hal ini dilakukan karena waktu amat terbatas jadi sebaiknya pembicara konsentrasi ke pertanyaan yang lebih umum. Perlu digaris bawahi bahwa istilah ‘umum’ amat bisa diperdebatkan. Apa yang pembicara anggap tidak umum bisa saja dianggap umum oleh pendengar mengingat jaman sekarang, akses terhadap hal-hal yang berbau pornografi nyaris tak terbatas.
b. Siapkan pengetahuan mengenai lesbianisme, trans-gender, seks bebas, dan topik-topik lain seputar seks. Jika pendengar dari kalangan menengah ke atas, nonton channel musik di TV berbayar beberapa kali sebelum seminar dimulai mungkin akan membantu. Paling tidak pembicara punya gambaran lebih menyeluruh mengenai tantangan seksual yang dihadapi remaja jaman sekarang.
c. Cara mengenai menjaga kebersihan organ tubuh yang penting dapat disampaikan saat diskusi mengenai sentuhan yang tidak pantas berlangsung atau ketika tanya-jawab.