Persiapan Menghadapi Bencana Alam untuk
Keluarga dengan Anggota Penyandang Autisme
Tanggal 5 Agustus, gempa kembali terjadi, kali ini mengguncang Sumbawa dan sekitarnya. Penyandang Autisme memiliki karakteristik yang berbeda dari mereka yang non-Autis, Jadi, perlu rasanya kita tahu bagaimana cara mempersiapkan penyandang Autisme untuk menghadapi bencana alam.
Beberapa catatan:
1.Tips di bawah harus dimodifikasi.
2.Hal ini terjadi karena Autism Spectrum Disorder punya ‘level’nya masing-masing. Semua mengalami kesulitan berkomunikasi tapi tipenya beda-beda. Misalnya, penyandang Asperger's Syndrome (high-functioning autism) bisa bicara dengan dengan jelas tapi ketrampilan dialognya kurang sementara penyandang Classical Autism untuk ngomong ‘apa kabar’ aja susah walau usianya sudah 25 tahun.
***
1.SEBELUM MENGHADAPI GEMPA
1.1 Mengerti apa yang dimaksud dengan ‘Drop Cover and Hold-on’.
Video tentang ‘Drop Cover and Hold-on’ berikut hanya 30an detik:
www.youtube.com/watch?v=YJRZv8IuC5g
Kalo yang ini 2,5 menit. Lebih komprehensif dan ada teksnya.
www.youtube.com/watch?v=wnACXbcdkDA
1.2.Membuat Power Cards.
Penyandang Autisme biasanya susah berkomunikasi secara verbal. Terjadinya gempa akan membuat mereka semakin sulit memproses informasi verbal karena mereka panik dan takut. Hal ini juga akan membuat mereka resisten, menolak untuk menerima bantuan, atau sulit mengikuti instruksi.
Nah, alat visual (seperti di bawah) akan sangat membantu mereka untuk menghadapi kondisi kayak begitu.
Beberapa catatan:
1.Tips di bawah harus dimodifikasi.
2.Hal ini terjadi karena Autism Spectrum Disorder punya ‘level’nya masing-masing. Semua mengalami kesulitan berkomunikasi tapi tipenya beda-beda. Misalnya, penyandang Asperger's Syndrome (high-functioning autism) bisa bicara dengan dengan jelas tapi ketrampilan dialognya kurang sementara penyandang Classical Autism untuk ngomong ‘apa kabar’ aja susah walau usianya sudah 25 tahun.
***
1.SEBELUM MENGHADAPI GEMPA
1.1 Mengerti apa yang dimaksud dengan ‘Drop Cover and Hold-on’.
Video tentang ‘Drop Cover and Hold-on’ berikut hanya 30an detik:
www.youtube.com/watch?v=YJRZv8IuC5g
Kalo yang ini 2,5 menit. Lebih komprehensif dan ada teksnya.
www.youtube.com/watch?v=wnACXbcdkDA
1.2.Membuat Power Cards.
Penyandang Autisme biasanya susah berkomunikasi secara verbal. Terjadinya gempa akan membuat mereka semakin sulit memproses informasi verbal karena mereka panik dan takut. Hal ini juga akan membuat mereka resisten, menolak untuk menerima bantuan, atau sulit mengikuti instruksi.
Nah, alat visual (seperti di bawah) akan sangat membantu mereka untuk menghadapi kondisi kayak begitu.
Sebaiknya petunjuk-petunjuk di atas dibuat dalam bentuk kartu, disesuaikan dengan karakteristik penyandang Autisme tersebut. Kalo dia demen Minion misalnya, biarkan langkah-langkah yang disarankan ceritanya keluar dari mulut Minion, gitu. Ini sangat bagus terutama untuk penyandang Asperger's Syndrome karena tingkat kecerdasan mereka tinggi. Kartu model begini disebutnya 'Power Cards', penggagasnya bernama Elisa Gagnon, penulis buku berjudul 'PowerCards: Using Special Interests to Motivate Children and Youth with Asperger Syndrome and Autism' (2001).
1.3. Ajarkan kosa kata yang berkaitan erat dengan gempa. Contoh ada di bawah (kadang dokumen SCRIBD nggak bisa dibuka tapi filenya bisa didownload. File ada di bawah gambar).
emergencypreppictureaids.pdf |
2. DI LOKASI GEMPA
2.1 Siapkan kartu, buat sendiri dan dilaminating. Tulis nama anggota keluarga yang bisa dihubungi dan pastikan kalimat di kartu dibuat sesingkat mungkin.
Sisi pertama kartu diisi dengan nama dan karakteristik penyandang Autisme tersebut. Beri keterangan: Si X adalah penyandang Autisme lalu tulis ciri-cirinya, misal:
A.Dia sulit bicara.
B.Badannya sering maju-mundur.
C. Sangat sensitif terhadap lampu fluorescent dan kain katun.
Note:Penyandang autisme biasanya punya masalah sensori. Ada yang nggak tahan dengan lampu jenis tertentu, kain jenis tertentu, dll.
D. Dia ngamuk kalo dipeluk.
Dan lain-lain.
Sisi kedua kartu harus diisi dengan apa yang harus dilakukan oleh orang yang berhadapan dengan penyandang Autisme itu, misalnya:
A. Kalau bicara harap pakai kata yang konkret, jangan kata bersayap. Contoh: Jangan bilang,”Air itu panas sekali” tapi katakan,“Jangan diminum ya, airnya panas banget.”
B. Kalau dia gerak berulang-ulang jangan ditahan karena nanti ngamuk.
C. Lebih mudah kalau pertanyaan diketikkan di gadget daripada disampaikan secara lisan.
Dan lain-lain.
2.2 Siapkan Emergency Communication Sheets untuk digunakan setelah gempa. Tentu sebelumnya harus dilatih dulu.
2.1 Siapkan kartu, buat sendiri dan dilaminating. Tulis nama anggota keluarga yang bisa dihubungi dan pastikan kalimat di kartu dibuat sesingkat mungkin.
Sisi pertama kartu diisi dengan nama dan karakteristik penyandang Autisme tersebut. Beri keterangan: Si X adalah penyandang Autisme lalu tulis ciri-cirinya, misal:
A.Dia sulit bicara.
B.Badannya sering maju-mundur.
C. Sangat sensitif terhadap lampu fluorescent dan kain katun.
Note:Penyandang autisme biasanya punya masalah sensori. Ada yang nggak tahan dengan lampu jenis tertentu, kain jenis tertentu, dll.
D. Dia ngamuk kalo dipeluk.
Dan lain-lain.
Sisi kedua kartu harus diisi dengan apa yang harus dilakukan oleh orang yang berhadapan dengan penyandang Autisme itu, misalnya:
A. Kalau bicara harap pakai kata yang konkret, jangan kata bersayap. Contoh: Jangan bilang,”Air itu panas sekali” tapi katakan,“Jangan diminum ya, airnya panas banget.”
B. Kalau dia gerak berulang-ulang jangan ditahan karena nanti ngamuk.
C. Lebih mudah kalau pertanyaan diketikkan di gadget daripada disampaikan secara lisan.
Dan lain-lain.
2.2 Siapkan Emergency Communication Sheets untuk digunakan setelah gempa. Tentu sebelumnya harus dilatih dulu.
communication_sheets.pdf |
3. SESUDAH GEMPA
3.1. Ajak bicara tentang gempa yang baru saja selesai. Gunakan Emotion Communication Cards kayak yang di bawah.
3.2. Jelaskan kenapa gempa bisa terjadi. Singkat saja.
3.1. Ajak bicara tentang gempa yang baru saja selesai. Gunakan Emotion Communication Cards kayak yang di bawah.
3.2. Jelaskan kenapa gempa bisa terjadi. Singkat saja.
Selasa, 7 Agustus 2018.
21.48 WIB
21.48 WIB