Proses Kreatif
Ananda Sukarlan
Waktu gue ketemu Ananda Sukarlan, gue muji-muji 'Lonely Child.' Gue nyaris gak pernah kesepian dan udah lupa rasanya kesepian tapi komposisi itu bikin gue nangis, gue berasa banget dapat soul orang kesepian di lagu itu. Gue muji lagu itu karena sebelumnya Ananda bilang bahwa Aspies tuh gampang depresi jadi gue langsung teringat ‘Lonely Child’ karena depresi dan kesepian itu 'kan kayaknya kalo jalan berduaan melulu. Kalo nggak salah.
Aspies adalah sebutan untuk penyandang Asperger's Syndrome, mereka autis tapi masuk kategori high-functioning autism karena hidup mereka berfungsi dengan baik, beda dari penyandang classical autism yang sangat sulit berinteraksi. Gue baru mau wawancara 2 teman yang punya anak Aspies. Ntar kapan-kapan gue tulis deh soal kesepian dan Asperger’s Syndrome.
Nah, waktu ketemu itu, gue bilang bahwa komposisi tersebut keren abis terus gue nanya,"Waktu nulis itu, lagi kesepian ya?" Dia menggeleng,"Gak tau, lupa." Dia bilang bahwa banyak anak kuliah bikin skripsi soal musiknya dan selalu nanya apa latar belakang lagu ini atau lagu itu tapi,"...Saya nggak tau, lupa. Musik tuh ada terus di kepala. Kayak gini...,"Trus dia muter-muterin jari telunjuknya di sebelah telinganya. Dia kasih tau bahwa dia lagi ngurusin sebuah program tapi otaknya masih blank, nggak tau mesti pake lagu apa.”Lagu-lagunya belum ada tapi musik jalan terus nih di sini,” gitu deh dia ngejelasin sambil nunjuk-nunjuk kepalanya.
Aspies memang punya bakat yang jauh sekali di atas rata-rata. Biasanya kalo nggak di sains, ya di kesenian. Di Youtube, ada komposisi-komposisi yang bisa dimainkan hanya dengan satu tangan, ceritanya buat anak difabel, gitu. Kalo lu merem, lu pasti nggak tau kalo lagu-lagu itu hanya dimainkan dengan satu tangan soalnya mirip banget kayak lagu-lagu yang dimainkan dengan dua tangan. Yang bikin? Ya seorang Aspie, Ananda Sukarlan. Dia masuk "2000 Outstanding Musicians of the 20th Century" dan "The International Who's Who in Music" yang dipublikasikan Penerbit Cambridge. Ngebayang nggak, jumlah penduduk dunia sekitar 7 miliar, jumlah anak yang ambil les musik di satu kelurahan elite di Jakarta aja pasti lebih dari 2000, lha ini dia masuk daftar 2000 orang tapi levelnya sedunia.
Tahun 2017, Centre for Neurogenomics and Cognitive Research yang berpusat di Amsterdam mengeluarkan hasil risetnya yang melibatkan 76 ribu responden berdarah Eropa. Para ahli menemukan 40 gen yang berhubungan dengan kecerdasan manusia. Selain berkorelasi dengan IQ yang tinggi, kecerdasan juga ada kaitannya dengan masa studi di sekolah, ukuran lingkar kepala saat lahir, tinggi badan bahkan juga dengan kemampuan untuk berhenti merokok. Adapun korelasi terkuat ada ditemukan dalam hubungan kecerdasan dengan…
Autisme.
Nah.
Jadi, kalo sodara atau temen lo ada yang aneh, jangan dibully yak. Sapa tau dia autis. Bagi elo, dia aneh. Buat dia, elo blo'on kali.:-) :-) :-)
#Jleb.
Tentang proses kreatifnya dalam bermusik, Ananda trus ngomong begini…
Dulu kalo bikin lagu tuh pake kertas. Itu ada banyak banget di kamar, jumlahnya ribuan. Belum sempat mau dimasukkin ke komputer (kata temen gue,’Difoto aja…Difoto…). Wah, itu komputer udah mau meledak gara-gara isinya kebanyakan. Musik itu tuh saya bikinnya biasa aja…Kayak orang minum, mengalir begitu aja. Saya nggak tau itu buat apa, pokoknya ya tulis aja nanti suatu saat kalo lagi perlu baru dipikirin, oooo…Yang ini bisa dipake…Yang itu bisa dipake…
Gue berusaha cool waktu denger ceritanya padahal aslinya sirik banget. Dih, kenapa begini amat, dunia nggak adil, ya? Masa’ ada sih orang kayak begini, asik amat. Sementara status kunci A, kunci C, kunci E, bagi gue sama seperti muka penyanyi K-Pop:Mirip-mirip semua jadi gue sering ketuker-tuker.
No one knows everything, everyone only know something. Jenius sih jenius tapi tentu aja ada hal yang nggak bisa dilakukan oleh Aspies. Ini berlaku untuk semua orang, bisa dalam satu hal dan nggak bisa dalam hal lainnya tapi Aspies memang beda. Mereka tuh yang mereka bisa, bisaaaaa banget dan yang mereka nggak bisa, ya nggak bisa banget.
Kata Ananda, ini disebabkan karena penyebaran sel di otak yang nggak merata. Kalo selnya banyak ngumpul di toko komputer, jadilah dia Alan Turing. Alan adalah ilmuwan yang temuannya berhasil menghentikan Perang Dunia II dua tahun lebih awal (nonton aja Imitation Game, masuk 8 nominasi Oscar dan dapat 1 Oscar waktu 2015). Di otak, toko komputer adanya di bagian depan. Kalo selnya banyak duduk-duduk di toko buku, jadilah dia seorang Emily Dickinson yang jago bikin puisi. Toko buku di dalam kepala tuh letaknya di otak sebelah kiri, nama areanya Broca (berkaitan dengan produksi kata serta artikulasi) dan Wernicke (berhubungan dengan pemahaman teks)
Kalo Ananda, yang dia nggak bisa tuh, dia nggak bisa nyetir, nabrak mulu. Dia juga nggak ngerti arah dan nggak paham Geometri. Gue bilang, sama dong, saya juga gitu. Nggak tau arah. Nggak bisa nyetir. Nggak bisa Geometri. Ya tapi bukan gara-gara Asperger sih, gara-gara emang dasar bego aja, hehehe.
Sabtu, 5 Mei 2018, 20.20 WIB
Baca juga:
Ngajak Ananda Sukarlan Bikin Buku Wangsit
bit.ly/2jgpsRV
Disable?
gurupenulis.weebly.com/disable.html
Ini cewek adalah penyandang Asperger, ditangani oleh total 25 terapis dan pernah salah diagnosis sampe 11 kali.
Sense of humournya berkelas dan di akhir itu dia dapat standing ovation. Dia adalah pendiri sebuah perusahaan bio teknologi. Transkrip omongan dia ada di
www.ted.com/talks/alix_generous_how_i_learned_to_communicate_my_inner_life_with_asperger_s/transcript
Sense of humournya berkelas dan di akhir itu dia dapat standing ovation. Dia adalah pendiri sebuah perusahaan bio teknologi. Transkrip omongan dia ada di
www.ted.com/talks/alix_generous_how_i_learned_to_communicate_my_inner_life_with_asperger_s/transcript