Surat Untuk Anakku Tentang Jokowi
Merryll,
Waktu Mama tulis ini umurmu 10 tahun. Kamu belum ngerti apa yang Mama mau sampaikan jadi Mama tulis aja. 4-5 tahun dari sekarang kita buka dan kita bahas, ya.
Begini Mer,
Sekarang lagi mau pemilihan calon presiden. Orang-orang udah ribut dari beberapa bulan yang lalu, puncaknya adalah 14 Maret waktu Mega bilang Jokowi akan dijadikan capres oleh PDI-P. Newsfeed di FB Mama penuh dengan puji-pujian orang tentang Jokowi. Banyakkkkkk banget yang memuja dia. Di mata mereka, Jokowi ngga ada cela. Terus banyak banget foto-foto editan yang menunjukkan betapa rakyat tergila-gila dengan Jokowi dan abis-abisan dukung dia. Mama pasang dua ya di bawah nih, buat kelak nunjukkin ke kamu betapa tahun ini dia habis-habisan dipuji masyarakat.
Mama suka sama dia tapi secara keseluruhan ya biasa-biasa aja. Mer, waktu Mama jagain Bude Ezki waktu Bude operasi lutut, Mama ketemu sama beberapa wartawan. Mereka bilang Jokowi punya potensi jadi kayak SBY. Istrinya punya potensi jadi error kayak Ani SBY. Mama ngga percaya tapi gimana ya Mer, mereka orang dalem, mereka wartawan, agak susah juga untuk ngga percaya dengan mereka. Yang Mama tahu tentang Jokowi adalah Jokowi ngga pantas dipuja karena dia ngga punya usulan program.
Wartawan-wartawan itu juga bilang bahwa yang kerja di Jakarta itu sesungguhnya Ahok. Mama ngotot, Mama bilang Jokowi kerja kok, jelas-jelas dia blusukan. Lalu ada yang bilang,”Coba deh tanya wartawan yang ngikutin dia. Ga ada yang istimewa sama apa yang dia katakan saat blusukan. Dia kasih saran, dia minta, dia nyuruh-nyuruh, supaya kerjaan cepat selesai. Itu semua bisa dilakukan siapa pun asal orang itu rajin. Yang bener-bener memang ngurus Jakarta, yang otaknya jago ya Ahok. Dia dan istrinya juga bersih, ngga macem-macem. Kalo Jokowi sama istrinya ya beda. Dia agak-agak kayak SBY dan kalo dia jadi presiden, mungkin banget istrinya jadi bertingkah kayak Ani”.
Merryll, Jokowi belum jadi presiden. Omongan para wartawan itu belum terbukti benar. Tapi...Omongan mereka juga belum terbukti salah, begitu ‘kan ?
Sampe akhirnya Mama baca berita bahwa Megawati bilang “Jokowi hanyalah pegawai partai yang saya minta buat jadi presiden”. Nah, di sini Mama mulai was-was. Berita tersebut menunjukkan bahwa kayaknya omongan wartawan itu cenderung benar.
Mer,
Mama tulis ini dalam kondisi walau PDI-P hanya dapat 20% tapi tetap ada banyak sekali orang yang memuja Jokowi.
Mama tulis ini saat foto-foto editan yang meninggikan Jokowi masih sliweran di newsfeed FB, ketika orang-orang masih menganggap bahwa dia potensial jadi pemimpin yang bagus, saat rakyat banyak yang yakin bahwa dia bisa menyelamatkan Indonesia.
Gegap gempita orang terhadap Jokowi mengingatkan Mama pada popularitas SBY saat 2004, ketika itu partainya berhasil juara satu padahal baru seumur jagung. Sejarah memperlihatkan bahwa negara ini bener-bener ngga keru-keruan di zaman SBY.
Kalau ternyata Jokowi gagal memimpin negara kita ini , 4-5 tahun dari sekarang Mama akan buka surat ini dan bilang ke kamu,”Ampunnn deh Mer, Pemilu 2014 itu betul-betul petunjuk jelas bahwa bangsa kita benar-benar bangsa pelupa”.
14 April 2014,
11.13 WIB
__________________________________________________________________________________
Mer, sekarang tanggal 16 April. Banyak komentar yang masuk, ini Mama screenshot buat kita diskusiin 5 tahun lagi. Menarik sekali melihat beberapa di antara mereka baca surat ini dan menganggap Mama ngga pilih Jokowi. Mama yakin mereka berpikir seperti itu karena pas Mama balas komentar lain, mereka ngga baca. Hal kayak begini biasa, Mer. Mama sering kok kasih komentar tanpa membaca komentar - komentar yang udah masuk. Dari balasan-balasan Mama terhadap berbagai komentar, ketauan kok Mama suka Jokowi dan akan milih dia. Cuma, bedanya Mama dengan orang lain, Mama ngga paham politik. Mama ngga yakin dia bisa selamatkan Indonesia karena Mama ngga tau dasar keyakinan macam itu apa. Betul dia sudah buat teramat banyak hal untuk Jakarta dan Solo tapi Indonesia kan beda. Mama juga ngga pesimis karena ya dengan alasan yang sama, Mama ngga paham politik. Mama ngga tau untuk pesimis dasarnya apa. Ya...Mama mempertanyakan apakah dia bisa mimpin Indonesia karena di dalamnya ada kepentingan asing, Indonesia adalah negara kepulauan, dll. Cuma Mama ngga pesimis karena ngga tau alasan untuk pesimis apa. Mama cuma baca2 aja soal politik tapi ngga pernah terlibat analisa mendalam jadi bisa dibilang ngga tau sikon. Cara terbaik:Bersikaplah realistis.Pemimpin yang hebat di lokal bisa hebat di tingkat nasional tapi bisa juga gagal.Sekali lagi, lihat saja nanti.5 tahun lagi.
Sampe ketemu 5 tahun lagi, Bawel. I love you, My Darling.
16 April 2014.
Waktu Mama tulis ini umurmu 10 tahun. Kamu belum ngerti apa yang Mama mau sampaikan jadi Mama tulis aja. 4-5 tahun dari sekarang kita buka dan kita bahas, ya.
Begini Mer,
Sekarang lagi mau pemilihan calon presiden. Orang-orang udah ribut dari beberapa bulan yang lalu, puncaknya adalah 14 Maret waktu Mega bilang Jokowi akan dijadikan capres oleh PDI-P. Newsfeed di FB Mama penuh dengan puji-pujian orang tentang Jokowi. Banyakkkkkk banget yang memuja dia. Di mata mereka, Jokowi ngga ada cela. Terus banyak banget foto-foto editan yang menunjukkan betapa rakyat tergila-gila dengan Jokowi dan abis-abisan dukung dia. Mama pasang dua ya di bawah nih, buat kelak nunjukkin ke kamu betapa tahun ini dia habis-habisan dipuji masyarakat.
Mama suka sama dia tapi secara keseluruhan ya biasa-biasa aja. Mer, waktu Mama jagain Bude Ezki waktu Bude operasi lutut, Mama ketemu sama beberapa wartawan. Mereka bilang Jokowi punya potensi jadi kayak SBY. Istrinya punya potensi jadi error kayak Ani SBY. Mama ngga percaya tapi gimana ya Mer, mereka orang dalem, mereka wartawan, agak susah juga untuk ngga percaya dengan mereka. Yang Mama tahu tentang Jokowi adalah Jokowi ngga pantas dipuja karena dia ngga punya usulan program.
Wartawan-wartawan itu juga bilang bahwa yang kerja di Jakarta itu sesungguhnya Ahok. Mama ngotot, Mama bilang Jokowi kerja kok, jelas-jelas dia blusukan. Lalu ada yang bilang,”Coba deh tanya wartawan yang ngikutin dia. Ga ada yang istimewa sama apa yang dia katakan saat blusukan. Dia kasih saran, dia minta, dia nyuruh-nyuruh, supaya kerjaan cepat selesai. Itu semua bisa dilakukan siapa pun asal orang itu rajin. Yang bener-bener memang ngurus Jakarta, yang otaknya jago ya Ahok. Dia dan istrinya juga bersih, ngga macem-macem. Kalo Jokowi sama istrinya ya beda. Dia agak-agak kayak SBY dan kalo dia jadi presiden, mungkin banget istrinya jadi bertingkah kayak Ani”.
Merryll, Jokowi belum jadi presiden. Omongan para wartawan itu belum terbukti benar. Tapi...Omongan mereka juga belum terbukti salah, begitu ‘kan ?
Sampe akhirnya Mama baca berita bahwa Megawati bilang “Jokowi hanyalah pegawai partai yang saya minta buat jadi presiden”. Nah, di sini Mama mulai was-was. Berita tersebut menunjukkan bahwa kayaknya omongan wartawan itu cenderung benar.
Mer,
Mama tulis ini dalam kondisi walau PDI-P hanya dapat 20% tapi tetap ada banyak sekali orang yang memuja Jokowi.
Mama tulis ini saat foto-foto editan yang meninggikan Jokowi masih sliweran di newsfeed FB, ketika orang-orang masih menganggap bahwa dia potensial jadi pemimpin yang bagus, saat rakyat banyak yang yakin bahwa dia bisa menyelamatkan Indonesia.
Gegap gempita orang terhadap Jokowi mengingatkan Mama pada popularitas SBY saat 2004, ketika itu partainya berhasil juara satu padahal baru seumur jagung. Sejarah memperlihatkan bahwa negara ini bener-bener ngga keru-keruan di zaman SBY.
Kalau ternyata Jokowi gagal memimpin negara kita ini , 4-5 tahun dari sekarang Mama akan buka surat ini dan bilang ke kamu,”Ampunnn deh Mer, Pemilu 2014 itu betul-betul petunjuk jelas bahwa bangsa kita benar-benar bangsa pelupa”.
14 April 2014,
11.13 WIB
__________________________________________________________________________________
Mer, sekarang tanggal 16 April. Banyak komentar yang masuk, ini Mama screenshot buat kita diskusiin 5 tahun lagi. Menarik sekali melihat beberapa di antara mereka baca surat ini dan menganggap Mama ngga pilih Jokowi. Mama yakin mereka berpikir seperti itu karena pas Mama balas komentar lain, mereka ngga baca. Hal kayak begini biasa, Mer. Mama sering kok kasih komentar tanpa membaca komentar - komentar yang udah masuk. Dari balasan-balasan Mama terhadap berbagai komentar, ketauan kok Mama suka Jokowi dan akan milih dia. Cuma, bedanya Mama dengan orang lain, Mama ngga paham politik. Mama ngga yakin dia bisa selamatkan Indonesia karena Mama ngga tau dasar keyakinan macam itu apa. Betul dia sudah buat teramat banyak hal untuk Jakarta dan Solo tapi Indonesia kan beda. Mama juga ngga pesimis karena ya dengan alasan yang sama, Mama ngga paham politik. Mama ngga tau untuk pesimis dasarnya apa. Ya...Mama mempertanyakan apakah dia bisa mimpin Indonesia karena di dalamnya ada kepentingan asing, Indonesia adalah negara kepulauan, dll. Cuma Mama ngga pesimis karena ngga tau alasan untuk pesimis apa. Mama cuma baca2 aja soal politik tapi ngga pernah terlibat analisa mendalam jadi bisa dibilang ngga tau sikon. Cara terbaik:Bersikaplah realistis.Pemimpin yang hebat di lokal bisa hebat di tingkat nasional tapi bisa juga gagal.Sekali lagi, lihat saja nanti.5 tahun lagi.
Sampe ketemu 5 tahun lagi, Bawel. I love you, My Darling.
16 April 2014.