Tanta Ginting dan Echa Nangin:
Dari Jadi Pohon Hingga Sutan Syahrir,Mulai Dari Jadi Bayangan Sampai Jadi Pemeran Utama Film Hanung*
Kemarin di GBI Basilea (Serpong) ada Atmosphere Conference. Ada Hillsong,drum clinic, dll.Yang organisir anak muda, umurnya paling tua 26 tahun. Pesertanya 1000 orang lebih dari 200an gereja, 80an% di bawah 35 tahun. Hadeuhhh....Gue berasa kayak udah bau bunga kamboja dan aer kembang.
Kemarin ada 2 sesi yang membahas 'Creative Media and the Church'. Sesi pertama yang ngomong Mark McClendon dan yang kedua, Tanta Ginting & Reza Nangin. Tanta adalah pemeran Sutan Syahrir di film Soekarno. Dia cerita dulu pernah jadi pohon di acara drama. Ada juga Echa Nangin,pemeran utama film Hanung dan pentolan Cameo Project.Klipnya lucu-lucu,banyak banget yang gue simpan di external harddrive gue.
Gue coba tulis apa yang gue masih ingat.Kejadiannya bener semua tapi urutannya mungkin ada yang salah karena gue lupa-lupa inget.
TENTANG TANTA
Dari kecil dia udah senang seni,dulu tinggal di Palembang dan kalo mau les jauhhhh. Jadi,dia belajar gitar sendiri. Dulu di halaman belakang tabloid suka ada lagu berikut kunci gitarnya, nah, dia belajar dari situ. Tahun 1998 dia pindah ke Amrik, pas kuliah ambil Teknik Elektro.
Setelah lulus,dia main musik di kafe-kafe selama 4 tahun trus dia pikir sayang ah,ilmunya nggak kepake.Dia kerja di sebuah perusahaan,salah satu klien perusahaannya adalah NASA.Gajinya gede tapi dia nggak suka karena dia sukanya 'kan seni.Akhirnya dia pindah ke perusahaan robotik milik Jepang.Gajinya lebih gede lagi tapi tetap nggak puas. Nah,pas Slank,Gigi,main musik di Amrik,mereka ketemu Tanta dan bandnya.Slank dan Gigi trus muji-muji band Tanta. Akhirnya,walau ditentang bapaknya,Tanta ke Indonesia untuk bermusik,kayaknya 2008.
Dia bikin album di Indonesia terus nggak laku karena genre musik yang lagi trend beda dengam genre yang band-nya mainin. Dia sempat nganggur. Akhirnya dia ikut casting Gita Cinta the Musical dan dapet peran kecillllll banget--sekedar numpang lewat-- tapi dia tetap kerjakan dengan serius.Dia bilang Ari Tulang (yang melatih) ngajarin pokoknya mereka harus serius walau perannya kecil banget.
Dia juga pernah ikut main di Raid 2:Jadi salah satu orang yang berantem di lumpur. Jadwal shooting: Bangun jam 3 atau 4 pagi,makan dikit trus shooting jam 6an sampe jam 15. Trussss begitu selama 9 hari. Di hari kedua,para pemeran tukang berantem udah pada teler dan malas tapi Tanta tetap tekun ngejalaninnya.Sikap dia sampai membuat dia dikenal Garret Evans,sutradara Raid.Garret nggak tau namanya Tanta sih tapi dia tau,"Ah,that little kid who likes to sing",gitu.Kalo pas nyampe lokasishooting,Tanta emang nyanyi melulu.
Cerita di atas keluar dari mulutnya waktu ditanya salah satu peserta tentang apa yang bisa membuat dia pada akhirnya berhasil. Inti jawabannya:Attitude.
Suatu hari Tanta ditelpon sutradara film Soekarno, dia tertarik sama peran Tanta di Gita Cinta padahal pertunjukannya udah lewat 2 tahun. Tanta bilang jarang banget calon pemain ditelpon langsung oleh sutradara. Tanta akhirnya jadi Sutan Syahrir dan dapat piala sebagai pemeran pembantu terbaik.
TENTANG REZA NANGIN
Dia crita bahwa dia nge-band trus bubar dan ngadu nasib di film.Gagal casting berkali-kali,termasuk dites sama temen sendiri sampe 3 kali,ya tetep gagal. Akhirnya suatu hari temennya nyuruh dia ikut casting film Hanung untuk sebuah peran kecil.Echa nolak karena udah pegel nggak pernah lolos casting film.Temennya maksa. Akhirnya Echa lolos casting tapi... sebagai pemeran utama. Dia gelagapan karena nggak punya modal akting dan minta 3 hari utk mikir.
Dia diskusi dengan spiritual mentornya.Masukan yang diterima Echa kurang lebih kayak gini,"Kalo elu disuruh nyanyi besok,lu 'kan langsung nyanyi karena lu udah bisa,udah biasa.Nah,ini 'kan akting, hal baru buat lu, lu ambil deh.Biar lu tau bergantung seratus persen sama Tuhan rasanya kayak apa".
Akhirnya jadilah dia pemeran utama di film 'Cinta tapi Beda'. Echa pernah main film sih sebelumnya sebagai…Bayangan. Jadi, ada orang (Lukman Sardi kalo nggak salah) jalan kaki dan di dinding yang dia lewati ada bayangan orang lagi jalan kaki juga.Nah...Itu Echa,hehehe. Dia juga pernah ikut shooting dan yang keliatan cuma kakinya aja.
The morale of the story? Sekecil apapun peran lo dalam film (dan dalam hidup-ini tambahan dari penulis yang lagi sok bijak),ya jalanin aja dengan sikap yang bener. “Kalo lu di sebuah pertunjukan jadi pohon, ya lu jalani aja dengan serius sampe ke tahap orang bingung,’eh, itu orang apa pohon apa sih?’ “ Kata Tanta dan Echa sambil ketawa-ketawa.
Kemarin ada anak umur 16an nanya. Dia pengen bikin video kreatif di gereja, misalnya buat pengumuman, gitu. Pendetanya keberatan. Dia nanya, caranya gimana dong biar dibolehin ? Tanta dan Echa bilang coba aja video hasil karyanya diupload di Instagram. ‘Kan itu shareable, bisa direpost. Nah nanti bisa dikasih tau ke pendetanya,”Liat deh Pak, banyak yang demen banyak kok cara-cara kayak gini”, gitu.
Sesi-sesi awal penuh dengan bagan dan statistik. Google bikin rencana sebelum 2020, harus ada 100 juta pengguna baru, orang Indonesia, yang bisa mengkses internet. Dua sesi awal penuh dengan bagan dan statistik:perbandingan jumlah pemeluk berbagai agama di dunia, jumlah anak muda yang keluar gereja dan nggak pernah balik lagi, statistik tentang penggunaan teknologi, pergerakan ekonomi global, jumlah gereja yang ditutup, dan lain-lain.
Inti acara kemarin, gereja disarankan mempertahankan content tapi berkreasi tentang container. Kasih deh anak-anak muda kesempatan untuk memberi ide dan mengekseskusi ide-ide mereka. Manfaatkan teknologi.
Kenapa gereja di berbagai tempat di dunia banyak yang tutup ?
Karena gereja gagal menjadi institusi yang relevan dengan kebutuhan manusia di jaman yang terlalu cepat berkembang.
4/9/2016, jam 14.25 WIB
*Tulisan ini tidak mewakili penyelenggara konferensi.
Kemarin ada 2 sesi yang membahas 'Creative Media and the Church'. Sesi pertama yang ngomong Mark McClendon dan yang kedua, Tanta Ginting & Reza Nangin. Tanta adalah pemeran Sutan Syahrir di film Soekarno. Dia cerita dulu pernah jadi pohon di acara drama. Ada juga Echa Nangin,pemeran utama film Hanung dan pentolan Cameo Project.Klipnya lucu-lucu,banyak banget yang gue simpan di external harddrive gue.
Gue coba tulis apa yang gue masih ingat.Kejadiannya bener semua tapi urutannya mungkin ada yang salah karena gue lupa-lupa inget.
TENTANG TANTA
Dari kecil dia udah senang seni,dulu tinggal di Palembang dan kalo mau les jauhhhh. Jadi,dia belajar gitar sendiri. Dulu di halaman belakang tabloid suka ada lagu berikut kunci gitarnya, nah, dia belajar dari situ. Tahun 1998 dia pindah ke Amrik, pas kuliah ambil Teknik Elektro.
Setelah lulus,dia main musik di kafe-kafe selama 4 tahun trus dia pikir sayang ah,ilmunya nggak kepake.Dia kerja di sebuah perusahaan,salah satu klien perusahaannya adalah NASA.Gajinya gede tapi dia nggak suka karena dia sukanya 'kan seni.Akhirnya dia pindah ke perusahaan robotik milik Jepang.Gajinya lebih gede lagi tapi tetap nggak puas. Nah,pas Slank,Gigi,main musik di Amrik,mereka ketemu Tanta dan bandnya.Slank dan Gigi trus muji-muji band Tanta. Akhirnya,walau ditentang bapaknya,Tanta ke Indonesia untuk bermusik,kayaknya 2008.
Dia bikin album di Indonesia terus nggak laku karena genre musik yang lagi trend beda dengam genre yang band-nya mainin. Dia sempat nganggur. Akhirnya dia ikut casting Gita Cinta the Musical dan dapet peran kecillllll banget--sekedar numpang lewat-- tapi dia tetap kerjakan dengan serius.Dia bilang Ari Tulang (yang melatih) ngajarin pokoknya mereka harus serius walau perannya kecil banget.
Dia juga pernah ikut main di Raid 2:Jadi salah satu orang yang berantem di lumpur. Jadwal shooting: Bangun jam 3 atau 4 pagi,makan dikit trus shooting jam 6an sampe jam 15. Trussss begitu selama 9 hari. Di hari kedua,para pemeran tukang berantem udah pada teler dan malas tapi Tanta tetap tekun ngejalaninnya.Sikap dia sampai membuat dia dikenal Garret Evans,sutradara Raid.Garret nggak tau namanya Tanta sih tapi dia tau,"Ah,that little kid who likes to sing",gitu.Kalo pas nyampe lokasishooting,Tanta emang nyanyi melulu.
Cerita di atas keluar dari mulutnya waktu ditanya salah satu peserta tentang apa yang bisa membuat dia pada akhirnya berhasil. Inti jawabannya:Attitude.
Suatu hari Tanta ditelpon sutradara film Soekarno, dia tertarik sama peran Tanta di Gita Cinta padahal pertunjukannya udah lewat 2 tahun. Tanta bilang jarang banget calon pemain ditelpon langsung oleh sutradara. Tanta akhirnya jadi Sutan Syahrir dan dapat piala sebagai pemeran pembantu terbaik.
TENTANG REZA NANGIN
Dia crita bahwa dia nge-band trus bubar dan ngadu nasib di film.Gagal casting berkali-kali,termasuk dites sama temen sendiri sampe 3 kali,ya tetep gagal. Akhirnya suatu hari temennya nyuruh dia ikut casting film Hanung untuk sebuah peran kecil.Echa nolak karena udah pegel nggak pernah lolos casting film.Temennya maksa. Akhirnya Echa lolos casting tapi... sebagai pemeran utama. Dia gelagapan karena nggak punya modal akting dan minta 3 hari utk mikir.
Dia diskusi dengan spiritual mentornya.Masukan yang diterima Echa kurang lebih kayak gini,"Kalo elu disuruh nyanyi besok,lu 'kan langsung nyanyi karena lu udah bisa,udah biasa.Nah,ini 'kan akting, hal baru buat lu, lu ambil deh.Biar lu tau bergantung seratus persen sama Tuhan rasanya kayak apa".
Akhirnya jadilah dia pemeran utama di film 'Cinta tapi Beda'. Echa pernah main film sih sebelumnya sebagai…Bayangan. Jadi, ada orang (Lukman Sardi kalo nggak salah) jalan kaki dan di dinding yang dia lewati ada bayangan orang lagi jalan kaki juga.Nah...Itu Echa,hehehe. Dia juga pernah ikut shooting dan yang keliatan cuma kakinya aja.
The morale of the story? Sekecil apapun peran lo dalam film (dan dalam hidup-ini tambahan dari penulis yang lagi sok bijak),ya jalanin aja dengan sikap yang bener. “Kalo lu di sebuah pertunjukan jadi pohon, ya lu jalani aja dengan serius sampe ke tahap orang bingung,’eh, itu orang apa pohon apa sih?’ “ Kata Tanta dan Echa sambil ketawa-ketawa.
Kemarin ada anak umur 16an nanya. Dia pengen bikin video kreatif di gereja, misalnya buat pengumuman, gitu. Pendetanya keberatan. Dia nanya, caranya gimana dong biar dibolehin ? Tanta dan Echa bilang coba aja video hasil karyanya diupload di Instagram. ‘Kan itu shareable, bisa direpost. Nah nanti bisa dikasih tau ke pendetanya,”Liat deh Pak, banyak yang demen banyak kok cara-cara kayak gini”, gitu.
Sesi-sesi awal penuh dengan bagan dan statistik. Google bikin rencana sebelum 2020, harus ada 100 juta pengguna baru, orang Indonesia, yang bisa mengkses internet. Dua sesi awal penuh dengan bagan dan statistik:perbandingan jumlah pemeluk berbagai agama di dunia, jumlah anak muda yang keluar gereja dan nggak pernah balik lagi, statistik tentang penggunaan teknologi, pergerakan ekonomi global, jumlah gereja yang ditutup, dan lain-lain.
Inti acara kemarin, gereja disarankan mempertahankan content tapi berkreasi tentang container. Kasih deh anak-anak muda kesempatan untuk memberi ide dan mengekseskusi ide-ide mereka. Manfaatkan teknologi.
Kenapa gereja di berbagai tempat di dunia banyak yang tutup ?
Karena gereja gagal menjadi institusi yang relevan dengan kebutuhan manusia di jaman yang terlalu cepat berkembang.
4/9/2016, jam 14.25 WIB
*Tulisan ini tidak mewakili penyelenggara konferensi.