Pengalaman Saya Dipaksa Berbahasa Roh :
Tulisan untuk Orang Kharismatik dari Orang Kharismatik (Bagian I).
Saya berjemaat di gereja Kharismatik selama hampir 25 tahun. Saya prihatin aliran saya dibilang sesat. Matius 7:21-23,”Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! " Tuhan lagi ngomong ke siapa, tuh ? Siapa yang bernubuat, ngusir setan, mengadakan mukjizat ? Orang GKI ? GPIB ? Katolik ? Pasti orang Kharismatik. Makanya saya prihatin. Tuduhan itu di banyak kasus terbukti benar.
Saya ingin mengajak jemaat di gereja Kharismatik untuk mengamati beberapa hal. Mungkin Anda bilang,”Paling mau protes soal bahasa roh dan kesembuhan ilahi”. Saya percaya kok dengan dua hal itu, lha wong saya jemaat Kharismatik juga. Saya ngajak untuk mengamati, bukan mau protes. Mungkin komentar selanjutnya,”Buat apa ? Ngga berguna banget. Yang penting beriman ajalah”. Markus 12:30, “Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap AKAL budimu”.Nah…Ente berani bilang,”Buat apa? Ngga berguna banget” ke Tuhan ? Kalo berani, sok atuh.
Nah, ini hal-hal yang saya ingin kita amati bersama.
Nomor satu, masalah kesembuhan ilahi dan mukjizat-mukjizat lainnya.
Satu A, masalah bukti. Setelah didoakan, teman saya sembuh dari kanker dan anak teman saya sembuh dari kebocoran di jantung. Ada bukti medis bahwa mereka sudah sembuh. Pada saat seseorang didoakan lalu mengaku sembuh, setelah pulang apakah ada pemeriksaan medis ? Kalo nggak ada, (1) mungkin orang itu beneran sembuh (bisa aja dong sembuh beneran walau nggak ada laporan medis), (2) bohong (bilang sembuh padahal dia tahu sesungguhnya belum sembuh) atau (3) dia kira dia sembuh. Dia jujur mengatakan dirinya sembuh (padahal nggak sembuh) karena dia tidak paham bahwa yang dia alami hanyalah ilusi. Intinya, dia tulus dalam ketidaktahuannya.
Benar atau tidaknya kesembuhan ditentukan oleh bukti medis atau pengalaman-pengalaman berikutnya, bukan oleh pengakuan bahwa dia sudah sembuh. Mereka yang bilang bahwa osteoarthritisnya hilang setelah berdoa, coba dicek. (1) Ada nggak hasil rontgen sebelum dan sesudah didoakan ? Orang hanya bisa sampai pada kesimpulan bahwa dia kena osteo kalo ke dokter,loh. Lalu ada perubahan nggak di hasil rontgen setelah didoakan ? (2) Kalau nggak ada bukti medis ya nggak apa-apa. Diuji aja pake cara lain: Bersabarlah, lihat dia berproses, ini butuh waktu. Setahun setelah bilang sembuh, beneran hilang nggak penyakitnya atau kumat terus ?
Hal lain, di panggung pendeta suka minta orang sakit menyentuh lututnya lalu pas bisa (hmmm…selalu bisa sih…), pendeta bilang dia sudah sembuh. Pasien disuruh angkat lengan dan ditanya, “Sehat ? Sakit nggak?” Ternyata baik-baik saja. Lalu mereka semua berteriak, “Tuhan menyembuhkan, Haleluya!Puji Tuhan!”. Hmm… Apa iya ? Tuhan bisa menyembuhkan bukan berarti saat itu si pasien benar-benar sembuh, lho. Kesembuhan ilahi benar-benar bisa terjadi tapi jauhilah emosi membabi buta. Berpikirlah dengan jernih. Masalahnya, apa iya sebelum kebaktian, dia nggak bisa angkat tangan ? Apa iya sebelum maju, dia nggak bisa sentuh lutut ? Derren Brown, seorang mentalis dan penulis dari Inggris, posting video di Youtube. Isinya trik tentang menipu pasien di berbagai acara kesembuhan.
Intinya, bikin matahari sama laut aja Tuhan bisa, apalagi cuma ngangkat penyakit. Bagaimanapun, Dia mewajibkan kita pake AKAL juga, bukan hanya pake hati. Jadi, berpikirlah. Pake hikmat dan logika. Journal of the American Medical Association pernah beberapa kali mempublikasikan kesaksian atau cerita orang yang sudah sembuh dari kanker di satu halaman dan di halaman sebelahnya berisikan akte kematian orang tersebut. Tanggal akte tak beda jauh dengan tanggal kesaksian diberikan. Nah, itu gimana tuh ?
Sekarang satu B, masalah perasaan. Rasa gembira yang berlebihan atau imajinasi bisa membuat orang merasa sehat. HBO pernah membuat dokumenter tentang KKR Benny Hinn. Ada orang yang sendinya sakit dan mengaku sembuh. Dia ikuti omongan Hinn:Jalan, jongkok, membungkuk. Semua lancar. Begitu pulang, ternyata nggak bisa gerak lagi dan tetap aja harus dioperasi.Lah, kok di panggung tadi bisa ?
(1) Imajinasi punya peranan besar dalam kesembuhan dan (2) prediksi manusia mampu mengubah kenyataan. Dua hal ini adalah kemungkinan yang bisa saja terjadi di kasus Hinn. Kemungkinan lain: (3) Extreme persuasion. Hal ini pernah dibahas oleh BBC dalam film dokumenternya. Contoh, di sebuah pesta Winston Churchill melihat ada seseorang yang beberapa kali mencuri sendok perak. Karena tak mau tamu jadi heboh, Churchill menghampiri pencuri itu dan dengan cepat mengambil sendok yang dipegang lalu berkata,”Kita ketauan. Satpam kayaknya ngeliatin kita”. Churchill meletakkan sendok tersebut dan tanpa banyak tanya, pencuri itu mengeluarkan sendok-sendok curiannya dan meletakkannya juga di tempat Churchill menaruh sendoknya. Scientology (agamanya Tom Cruise) juga disinyalir menggunakan extreme persuasion dalam mengajak jemaat mempercayai dianetics (intinya, percayalah pada kekuatan pikiranmu).
Yang terakhir, satu C, siapa yang menyembuhkan ? Dari mana kesembuhan itu berasal ? Contoh:Benny Hinn. Dia pernah kebaktian di Afrika, naik pesawat pribadi dan semuanya habis 4 juta dollar. Yang datang dijanjikan 6 juta orang ternyata yang hadir ‘hanya’ 300 ribu. Dia marah di ujung KKR hari terakhir karena dia rugi. Di Youtube ada rekaman dia mabuk pas lagi mimpin KKR dan dia lagi teler dengan worship leader. Hinn juga nggak pernah mau kasih bukti medis bagi peristiwa yang dia klaim sebagai kesembuhan. Dia juga selingkuh.
Kemalasan orang Kharismatik untuk berpikir kritis membuat Hinn sampai hari ini tetap eksis. Pasti ada yang bilang,”Tuhan bisa pake siapa aja”. Masalahnya bukan ‘siapapun bisa dipake Tuhan’. Ujilah roh, begitu kata Alkitab. Masalahnya, (1) iblis bisa menyamar sebagai malaikat terang (II Kor 11:4). Bener tuh dari Tuhan ? Atau jangan-jangan dari setan ? Toh dukun juga bisa nyembuhin. (2) Apa Tuhan mau melakukan kesembuhan melalui tangan manusia yang berlumuran darah dan keringat orang miskin ? Hinn itu nyolong uang jemaat, lho. Dia pake untuk beli rumah (baca:mansion), mobil mewah dan kirim keluarga jalan-jalan, yah…Beda tipislah sama Lulung, Fadli Zon, Jero Wacik,…Ente mau nggak disembuhin Lulung atau Fadli Zon ? Nggak mau ? Eh…Mereka tapi pas berdoa supaya lo sembuh, mereka nyebut-nyebut nama Yesus lho ?Apa ? Tetap nggak mau ? Loh kok sama Hinn mau ?
Jadi, cermatilah siapa yang melakukan penyembuhan. Tahun 1 780an ada tabib yang jadi langganan orang kaya Perancis termasuk Marie Antoinnete. Namanya Franz Anton Mesmer. Proses penyembuhan pasien Mesmer mirip dengan Kharismatik: Pasiennya jatuh-jatuh, tertawa terus-menerus, nangis, kejang, dan lain-lain.Mesmer Kharismatik ? Bukan, gerakan Kharismatik baru lahir 1960. Mesmer mengaku menyembuhkan orang dengan menggunakan gelombang magnet. Singkat cerita, tim kerajaan melakukan penyelidikan mengenai efek placebo (ini riset pertama di dunia tentang topik ini tapi waktu itu belum ada istilah placebo) dan ketahuanlah bahwa Mesmer bohong. Padahal dia lulus fakultas kedokteran dan mendalami astronomi.
Ibrani 13:8: Yesus tetap sama, baik kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya. Jadi (1) Penyembuhan-penyembuhan palsu tidak meniadakan fakta bahwa jaman sekarang Tuhan masih melakukan kesembuhan beneran.(2) Kesembuhan yang terjadi secara mendadak beneran ada kok di dunia, ini didukung oleh dunia medis tapi dengan istilah berbeda. Kedokteran pakai istilah ‘spontaneous remissions’ atau 'spontaneous healing’ sementara kekristenan pakai kata 'mukjizat' atau 'miraculous healing'. (3)Berimanlah pada Yesus, jangan beriman pada imanmu. (3) Jangan takut untuk melakukan penyelidikan, Tuhan nyuruh kita pake akal.
OK, deh. Sampe ketemu di tulisan berikut: Tentang orang mati lalu hidup lagi.
11/10/2015, 15.10 WIB
Saya ingin mengajak jemaat di gereja Kharismatik untuk mengamati beberapa hal. Mungkin Anda bilang,”Paling mau protes soal bahasa roh dan kesembuhan ilahi”. Saya percaya kok dengan dua hal itu, lha wong saya jemaat Kharismatik juga. Saya ngajak untuk mengamati, bukan mau protes. Mungkin komentar selanjutnya,”Buat apa ? Ngga berguna banget. Yang penting beriman ajalah”. Markus 12:30, “Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap AKAL budimu”.Nah…Ente berani bilang,”Buat apa? Ngga berguna banget” ke Tuhan ? Kalo berani, sok atuh.
Nah, ini hal-hal yang saya ingin kita amati bersama.
Nomor satu, masalah kesembuhan ilahi dan mukjizat-mukjizat lainnya.
Satu A, masalah bukti. Setelah didoakan, teman saya sembuh dari kanker dan anak teman saya sembuh dari kebocoran di jantung. Ada bukti medis bahwa mereka sudah sembuh. Pada saat seseorang didoakan lalu mengaku sembuh, setelah pulang apakah ada pemeriksaan medis ? Kalo nggak ada, (1) mungkin orang itu beneran sembuh (bisa aja dong sembuh beneran walau nggak ada laporan medis), (2) bohong (bilang sembuh padahal dia tahu sesungguhnya belum sembuh) atau (3) dia kira dia sembuh. Dia jujur mengatakan dirinya sembuh (padahal nggak sembuh) karena dia tidak paham bahwa yang dia alami hanyalah ilusi. Intinya, dia tulus dalam ketidaktahuannya.
Benar atau tidaknya kesembuhan ditentukan oleh bukti medis atau pengalaman-pengalaman berikutnya, bukan oleh pengakuan bahwa dia sudah sembuh. Mereka yang bilang bahwa osteoarthritisnya hilang setelah berdoa, coba dicek. (1) Ada nggak hasil rontgen sebelum dan sesudah didoakan ? Orang hanya bisa sampai pada kesimpulan bahwa dia kena osteo kalo ke dokter,loh. Lalu ada perubahan nggak di hasil rontgen setelah didoakan ? (2) Kalau nggak ada bukti medis ya nggak apa-apa. Diuji aja pake cara lain: Bersabarlah, lihat dia berproses, ini butuh waktu. Setahun setelah bilang sembuh, beneran hilang nggak penyakitnya atau kumat terus ?
Hal lain, di panggung pendeta suka minta orang sakit menyentuh lututnya lalu pas bisa (hmmm…selalu bisa sih…), pendeta bilang dia sudah sembuh. Pasien disuruh angkat lengan dan ditanya, “Sehat ? Sakit nggak?” Ternyata baik-baik saja. Lalu mereka semua berteriak, “Tuhan menyembuhkan, Haleluya!Puji Tuhan!”. Hmm… Apa iya ? Tuhan bisa menyembuhkan bukan berarti saat itu si pasien benar-benar sembuh, lho. Kesembuhan ilahi benar-benar bisa terjadi tapi jauhilah emosi membabi buta. Berpikirlah dengan jernih. Masalahnya, apa iya sebelum kebaktian, dia nggak bisa angkat tangan ? Apa iya sebelum maju, dia nggak bisa sentuh lutut ? Derren Brown, seorang mentalis dan penulis dari Inggris, posting video di Youtube. Isinya trik tentang menipu pasien di berbagai acara kesembuhan.
Intinya, bikin matahari sama laut aja Tuhan bisa, apalagi cuma ngangkat penyakit. Bagaimanapun, Dia mewajibkan kita pake AKAL juga, bukan hanya pake hati. Jadi, berpikirlah. Pake hikmat dan logika. Journal of the American Medical Association pernah beberapa kali mempublikasikan kesaksian atau cerita orang yang sudah sembuh dari kanker di satu halaman dan di halaman sebelahnya berisikan akte kematian orang tersebut. Tanggal akte tak beda jauh dengan tanggal kesaksian diberikan. Nah, itu gimana tuh ?
Sekarang satu B, masalah perasaan. Rasa gembira yang berlebihan atau imajinasi bisa membuat orang merasa sehat. HBO pernah membuat dokumenter tentang KKR Benny Hinn. Ada orang yang sendinya sakit dan mengaku sembuh. Dia ikuti omongan Hinn:Jalan, jongkok, membungkuk. Semua lancar. Begitu pulang, ternyata nggak bisa gerak lagi dan tetap aja harus dioperasi.Lah, kok di panggung tadi bisa ?
(1) Imajinasi punya peranan besar dalam kesembuhan dan (2) prediksi manusia mampu mengubah kenyataan. Dua hal ini adalah kemungkinan yang bisa saja terjadi di kasus Hinn. Kemungkinan lain: (3) Extreme persuasion. Hal ini pernah dibahas oleh BBC dalam film dokumenternya. Contoh, di sebuah pesta Winston Churchill melihat ada seseorang yang beberapa kali mencuri sendok perak. Karena tak mau tamu jadi heboh, Churchill menghampiri pencuri itu dan dengan cepat mengambil sendok yang dipegang lalu berkata,”Kita ketauan. Satpam kayaknya ngeliatin kita”. Churchill meletakkan sendok tersebut dan tanpa banyak tanya, pencuri itu mengeluarkan sendok-sendok curiannya dan meletakkannya juga di tempat Churchill menaruh sendoknya. Scientology (agamanya Tom Cruise) juga disinyalir menggunakan extreme persuasion dalam mengajak jemaat mempercayai dianetics (intinya, percayalah pada kekuatan pikiranmu).
Yang terakhir, satu C, siapa yang menyembuhkan ? Dari mana kesembuhan itu berasal ? Contoh:Benny Hinn. Dia pernah kebaktian di Afrika, naik pesawat pribadi dan semuanya habis 4 juta dollar. Yang datang dijanjikan 6 juta orang ternyata yang hadir ‘hanya’ 300 ribu. Dia marah di ujung KKR hari terakhir karena dia rugi. Di Youtube ada rekaman dia mabuk pas lagi mimpin KKR dan dia lagi teler dengan worship leader. Hinn juga nggak pernah mau kasih bukti medis bagi peristiwa yang dia klaim sebagai kesembuhan. Dia juga selingkuh.
Kemalasan orang Kharismatik untuk berpikir kritis membuat Hinn sampai hari ini tetap eksis. Pasti ada yang bilang,”Tuhan bisa pake siapa aja”. Masalahnya bukan ‘siapapun bisa dipake Tuhan’. Ujilah roh, begitu kata Alkitab. Masalahnya, (1) iblis bisa menyamar sebagai malaikat terang (II Kor 11:4). Bener tuh dari Tuhan ? Atau jangan-jangan dari setan ? Toh dukun juga bisa nyembuhin. (2) Apa Tuhan mau melakukan kesembuhan melalui tangan manusia yang berlumuran darah dan keringat orang miskin ? Hinn itu nyolong uang jemaat, lho. Dia pake untuk beli rumah (baca:mansion), mobil mewah dan kirim keluarga jalan-jalan, yah…Beda tipislah sama Lulung, Fadli Zon, Jero Wacik,…Ente mau nggak disembuhin Lulung atau Fadli Zon ? Nggak mau ? Eh…Mereka tapi pas berdoa supaya lo sembuh, mereka nyebut-nyebut nama Yesus lho ?Apa ? Tetap nggak mau ? Loh kok sama Hinn mau ?
Jadi, cermatilah siapa yang melakukan penyembuhan. Tahun 1 780an ada tabib yang jadi langganan orang kaya Perancis termasuk Marie Antoinnete. Namanya Franz Anton Mesmer. Proses penyembuhan pasien Mesmer mirip dengan Kharismatik: Pasiennya jatuh-jatuh, tertawa terus-menerus, nangis, kejang, dan lain-lain.Mesmer Kharismatik ? Bukan, gerakan Kharismatik baru lahir 1960. Mesmer mengaku menyembuhkan orang dengan menggunakan gelombang magnet. Singkat cerita, tim kerajaan melakukan penyelidikan mengenai efek placebo (ini riset pertama di dunia tentang topik ini tapi waktu itu belum ada istilah placebo) dan ketahuanlah bahwa Mesmer bohong. Padahal dia lulus fakultas kedokteran dan mendalami astronomi.
Ibrani 13:8: Yesus tetap sama, baik kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya. Jadi (1) Penyembuhan-penyembuhan palsu tidak meniadakan fakta bahwa jaman sekarang Tuhan masih melakukan kesembuhan beneran.(2) Kesembuhan yang terjadi secara mendadak beneran ada kok di dunia, ini didukung oleh dunia medis tapi dengan istilah berbeda. Kedokteran pakai istilah ‘spontaneous remissions’ atau 'spontaneous healing’ sementara kekristenan pakai kata 'mukjizat' atau 'miraculous healing'. (3)Berimanlah pada Yesus, jangan beriman pada imanmu. (3) Jangan takut untuk melakukan penyelidikan, Tuhan nyuruh kita pake akal.
OK, deh. Sampe ketemu di tulisan berikut: Tentang orang mati lalu hidup lagi.
11/10/2015, 15.10 WIB