Sebuah Otokritik: Jika Yesus Org Indo, Apa yang Akan DIA Lakukan ?
(Apa DIA Akan Ikut Jalan Sehat Anti Korupsi, Misalnya?)
Udah capek, udah malem tapi belum bisa tidur. Saya nulis ini karena senewen lihat Anggodosaurus (Spesies dinosaurus yang baru ditemukan para ahli sekitar 2 minggu yg lalu. Biasanya dinosaurus makan tumbuh2an atau daging, kalo dia makan ati dan makan duit….Maap yak, sarkastis…Namanya juga lagi senewen). Happy reading.NB:Buat yang Kristen,jangan tersinggung ya. Kita harus berani mengkritik diri sendiri. Saat Yesus di dunia, Ia banyak sekali kok mengkritik.
***
Bagian Pertama. Tahun 1990.Saya catat doa berikut dari sebuah majalah.
DOA YESUS KRISTUS
I was hungry,
and you formed a humanities group to discuss my hunger.
I was imprisoned.
and you crept off quietly to your chapel and prayed for my release.
I was naked,
and in your mind you debated the morality of my appearance.
I was sick,
and you knelt and thanked God for your health.
I was homeless,
and you preached to me of the spiritual shelter of the love of God.
I was lonely
and you left me alone to pray for me.
You seem so holy, so close to God
but I am still very hungry – and lonely – and cold.
***
Bagian Kedua. Tahun 1990. Di sebuah kebaktian.
Pendeta berdiri di mimbar dan berkata,”Saya tidak akan pernah berkhotbah tentang politik. Itu bukan bagian gereja”.
***
Bagian Ketiga. Di sebuah retret, Agustus 1998. Tiga bulan setelah peristiwa pemerkosaan sistematis terhadap perempuan keturunan Chinese di Jakarta.
Seorang pendeta berdiri di balik mimbar,”…saya katakan kepada korban perkosaan tersebut, Tuhan punya maksud di balik penderitaannya. Bergantunglah hanya padaNYA”.
***
Bagian Keempat. Peristiwa 11 September, Ditabraknya Menara Kembar. Tahun lupa.
Saya:Gila!!! Masa’ ada TK di basement ancur gara2 pesawat meledak! Edan! Itu kalo anak-anaknya panjang umur, mungkin mereka pas gede bisa bikin panti asuhan, bikin film keren, bisa jadi peraih Nobel…
Seorang rekan Kristen:Ya Tuhan kan tau yang terbaik. Udahlah ga papa…Tuhan punya maksud di balik itu semua.
***
Bagian Kelima. Desember 2003. Beberapa jam setelah saya diberitahu dokter bahwa saya keguguran.Di saat yang sama saya juga sedang kuliah lagi.
Saya:Gue keguguran.
Seorang rekan Kristen:Udahlah, itu berarti Tuhan kepingin kamu menyelesaikan thesis.
***
Bagian Keenam.2009.Dalam sebuah diskusi. Bulan:lupa.
Saya:Orang kalo miskin banget mana mungkin bisa bahagia?Anak sakit ga bisa dibawa kerumah sakit, mau makan ga ada duit…
Seorang rekan Kristen:Kalo dia percaya Yesus, bisa…Pasti bisa. Karena Yesus kan yang kasih manusia kebahagiaan sejati.
***
Bagian Ketujuh. Juli 2009. Dalam sebuah sesi konseling.
Saya:Dia jahat banget Bu sama saya. Ngefitnah abis-abisan, nusuk dari depan, dari belakang…Saya stres berat…
Konselor Kristen:Pusatkan aja perhatian Ibu pada Yesus. Dia yang ngasih kita kedamaian.
***
Bagian Kedelapan. Dari tahun sekian, entah kapan:lupa, hingga sekarang.
Saya ke murid-murid:Ada patung Yesus yang ngga punya tangan. Tau ga kenapa begitu?
Pasti ada yang bisa jawab: Karena DIA kepingin kita jadi tanganNYA.
***
Bagian Kesembilan.(JUGA) Dari tahun sekian, entah kapan:lupa, hingga sekarang.
Saya: Mengapa orang Kristen cenderung menganggap bahwa Yesus adalah satu-satunya hal yang ada di bumi? Bukankah DIA adalah nomor satu, BUKAN satu-satunya? Jika Yesus adalah SATU-SATUNYA, lantas manusia ke mana ?
***
Bagian Kesepuluh. Kegelisahan Menahun.
Saya tidak mengerti politik. Saya tidak berminat menjadi politisi atau aktivis HAM. Bukan…bukan karena saya beranggapan politik tidak penting melainkan karena saya sangat yakin bahwa panggilan hidup saya adalah mejadi guru.
Bagaimanapun, kecenderungan orang Kristen untuk bersikap apolitis ( yang sesungguhnya justru menunjukkan betapa politisnya mereka…) membuat saya sangat gelisah. Kecenderungan orang Kristen untuk menjawab berbagai persoalan hidup hanya dengan mengacu pada Alkitab—dan menafikan unsur-unsur lainnya—bagi saya adalah keputusan yang amat tidak realistis. Lebih dari sekedar tidak realistis, ini adalah tindakan yang berpotensi membuat orang justru enggan ‘beragama’ dan menjadi sangat sinis terhadap mereka yang mengklaim dirinya sebagai ‘bertuhan’ .
Saya dibesarkan oleh ibu yang merupakan aktivis HAM tulen. Bagaimanapun, saya tidak terlibat gerakan HAM atau politik praktis. Sekali lagi, bukan karena saya anti atau memandangnya tidak perlu.Aksi politik dan sosial amatlah penting namun panggilan hidup saya adalah mengajar (dan walaupun mengajar sebagai sebuah profesi masuk kategori pendidikan, sebagai sebuah kegiatan, mengajar masuk ke dalam kategori tindakan yang amat politis). Oleh karena itulah saya resah saat melihat betapa sebagian orang Kristen menganggap berbagai aksi yang bersifat politis tidaklah diperlukan. Meurut mereka, berdoa sudah lebih dari cukup. Yesus bisa lakukan semuanya. Terlalu banyak ayat Alkitab yang mengatakan bahwa Ia menguatkan yang lemah dan membuat kaya si miskin. Banyak pendeta yang memang secara sadar tidak mau berkhotbah tentang kemiskinan atau penindasan fisik. Mereka melulu bicara tentang kemiskinan rohani serta penindasan setan dan iblis terhadap manusia di dunia rohani.
Beberapa teman Kristen bahkan betul-betul anti demo (saya belum pernah demo tapi sama sekali ngga anti… Pendeta Martin Luther King demo juga ‘kan??). Buat mereka berdoa adalah sebuah aksi dan ini sudah cukup. Saya sangat percaya dengan kekuatan doa. Wahh…Apa sih yang DIA ga bisa bikin ? DIA menggantung bintang di langit dengan gaya yang sama santainya dengan gaya kita saat menggantung baju di tempat jemuran (Hee..he..Sok tau ya, kayak gue pernah ngeliat aja…).
***
Bagian Kesebelas: Ini lho inti masalahnya…
Apakah berdoa adalah sebuah aksi ? Ya jelas. Saya orang yang sangat percaya dengan kekuatan doa. Biografi Munir bahkan saya akhiri dengan sebuah bab mini yang berisi kesaksian tentang keajaiban doa. Bagaimanapun…
…apakah William Wilberforce menghapus perbudakan di Inggris hanya semata-mata karena berdoa ?
…apakah Pendeta Martin Luther King menghapus segregasi hanya semata-mata dengan berlutut ?
…apakah organisasi Ibu Theresa berhasil memberi makan minimal 500.000 orang setiap hari di seluruh dunia hanya karena para biarawati berdoa?
…apakah Ibu Ade Rostina Sitompul –penerima penghargaan HAM Yap Thien Award tahun 1996-bisa menolong minimal ratusan orang yang rumahnya dibakar, keluarga disekap atau ideologi dilecehkan hanya karena berdoa?
…bagaimana halnya dengan kenyataan bahwa banyak ayat Alkitab yang isinya mengajak kita untuk meningkatkan keprihatinan, kepekaan atau keperdulian sosial? Misalnya Yakobus 2:14-17.
Apakah kita sadar bahwa Yesus sesungguhnya adalah aktivis yang amat subversif? Dia disalibkan karena kerap menentang pemerintah Romawi, bukan? Ya…ya…Saya tahu, DIA disalib untuk menebus dosa dunia, tentu saja termasuk dosa saya. Tapi, cobalah gali lebih jauh dan kita akan dapati kenyataan bahwa Yesus adalah sosok pembangkang.Coba cari info tentang klaimNya sebagai Anak Allah yang bisa menghapus dosa dan hubungkan dengan kepercayaan yang saat itu berlaku di masyarakat. Galilah data mengenai keberanianNYA untuk bicara dengan perempuan Samaria di pinggir sumur di siang hari bolong.Ingatlah betapa lancangnya (cerdik, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda)IA saat menjawab pertanyaan orang Farisi tentang pembayaran pajak. Jika kita luangkan waktu untuk menelaah ucapan dan tindakanNya serta menelusuri latar belakang sosial budaya dan hukum yang berlaku ketika itu, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa Ia kerap menentang tradisi serta ketetapan pemerintah.
***
Bagian Keduabelas. Fast Forward…Udah bener-bener ngantuk, maap ya…
Jadi, Jika Yesus Warga Negara Indonesia, Apa yang Akan DIA Lakukan ?
Bacalah lagi doa di bagian pertama dan maknai setiap baris dengan cermat…
…Jika DIA sakit keras, DIA akan berdoa. Hanya berdoa.
…Jika DIA sehat walafiat , DIA akan berdoa dan melakukan sesuatu yang lain.
Mungkin berdoa dan memberi makan tukang ojek yang mangkal dekat rumah.
Mungkin berdoa dan pergi ke sekolah, mendaftar jadi guru lalu mengajar murid-muridnya bahwa IA mengasihi semua manusia termasuk koruptor namun IA tak akan mau menolerir tindakan korupsi yang mereka lakukan.
Mungkin berdoa dan menggalang tetangga satu RT untuk jadi orang tua asuh.
Mungkin berdoa dan menjadi tim ahli SBY, anggota DPR atau berharap terpilih jadi Menteri.
Mungkin berdoa dan secara rutin mengadakan bazaar sembako murah.
Atau mungkin berdoa dan turun ke jalan..
A..ha…betul juga! Ide cemerlang!Mungkin DIA memilih untuk turun ke jalan!Mungkin DIA marah karena uang anak-anakNYA dihisap koruptor…Dia merasa tak perlu lagi meluapkan amarah dengan cara menggebrak dan membalikkan meja di Bait Allah seperti yang Ia lakukan 2000 tahun yang lalu… Mungkin Dia ingin mencoba cara lain untuk meluapkan rasa marah…
Kalau kalian ikut Jalan Sehat Anti Korupsi besok, atau bergabung dengan massa yang melakukan demonstrasi atau art-happening di depan kampus-kampus…Pastikan kalian bersikap manis dan jangan anarkis…Tebarkan senyum dan bersikaplah dengan sopan… Siapa tahu Orang yang mengacungkan bendera di sebelahmu adalah DIA yang membentukmu sejak engkau masih di dalam kandungan ibumu. Ya…Siapa tahu???
***
Setelah membuat si lumpuh mampu berjalan, Yesus langsung mengatakan,"Dosamu kuampuni", sebuah pernyataan yang hanya bisa diucapkan Tuhan. Pernyataan ini berpotensi membuatNya ditangkap karena dianggap sebuah hujatan (oleh yang tak percaya DIA).
by Meicky Shoreamanis Dan Merryll (Notes) on Saturday, November 7, 2009 at 11:25pm
***
Bagian Pertama. Tahun 1990.Saya catat doa berikut dari sebuah majalah.
DOA YESUS KRISTUS
I was hungry,
and you formed a humanities group to discuss my hunger.
I was imprisoned.
and you crept off quietly to your chapel and prayed for my release.
I was naked,
and in your mind you debated the morality of my appearance.
I was sick,
and you knelt and thanked God for your health.
I was homeless,
and you preached to me of the spiritual shelter of the love of God.
I was lonely
and you left me alone to pray for me.
You seem so holy, so close to God
but I am still very hungry – and lonely – and cold.
***
Bagian Kedua. Tahun 1990. Di sebuah kebaktian.
Pendeta berdiri di mimbar dan berkata,”Saya tidak akan pernah berkhotbah tentang politik. Itu bukan bagian gereja”.
***
Bagian Ketiga. Di sebuah retret, Agustus 1998. Tiga bulan setelah peristiwa pemerkosaan sistematis terhadap perempuan keturunan Chinese di Jakarta.
Seorang pendeta berdiri di balik mimbar,”…saya katakan kepada korban perkosaan tersebut, Tuhan punya maksud di balik penderitaannya. Bergantunglah hanya padaNYA”.
***
Bagian Keempat. Peristiwa 11 September, Ditabraknya Menara Kembar. Tahun lupa.
Saya:Gila!!! Masa’ ada TK di basement ancur gara2 pesawat meledak! Edan! Itu kalo anak-anaknya panjang umur, mungkin mereka pas gede bisa bikin panti asuhan, bikin film keren, bisa jadi peraih Nobel…
Seorang rekan Kristen:Ya Tuhan kan tau yang terbaik. Udahlah ga papa…Tuhan punya maksud di balik itu semua.
***
Bagian Kelima. Desember 2003. Beberapa jam setelah saya diberitahu dokter bahwa saya keguguran.Di saat yang sama saya juga sedang kuliah lagi.
Saya:Gue keguguran.
Seorang rekan Kristen:Udahlah, itu berarti Tuhan kepingin kamu menyelesaikan thesis.
***
Bagian Keenam.2009.Dalam sebuah diskusi. Bulan:lupa.
Saya:Orang kalo miskin banget mana mungkin bisa bahagia?Anak sakit ga bisa dibawa kerumah sakit, mau makan ga ada duit…
Seorang rekan Kristen:Kalo dia percaya Yesus, bisa…Pasti bisa. Karena Yesus kan yang kasih manusia kebahagiaan sejati.
***
Bagian Ketujuh. Juli 2009. Dalam sebuah sesi konseling.
Saya:Dia jahat banget Bu sama saya. Ngefitnah abis-abisan, nusuk dari depan, dari belakang…Saya stres berat…
Konselor Kristen:Pusatkan aja perhatian Ibu pada Yesus. Dia yang ngasih kita kedamaian.
***
Bagian Kedelapan. Dari tahun sekian, entah kapan:lupa, hingga sekarang.
Saya ke murid-murid:Ada patung Yesus yang ngga punya tangan. Tau ga kenapa begitu?
Pasti ada yang bisa jawab: Karena DIA kepingin kita jadi tanganNYA.
***
Bagian Kesembilan.(JUGA) Dari tahun sekian, entah kapan:lupa, hingga sekarang.
Saya: Mengapa orang Kristen cenderung menganggap bahwa Yesus adalah satu-satunya hal yang ada di bumi? Bukankah DIA adalah nomor satu, BUKAN satu-satunya? Jika Yesus adalah SATU-SATUNYA, lantas manusia ke mana ?
***
Bagian Kesepuluh. Kegelisahan Menahun.
Saya tidak mengerti politik. Saya tidak berminat menjadi politisi atau aktivis HAM. Bukan…bukan karena saya beranggapan politik tidak penting melainkan karena saya sangat yakin bahwa panggilan hidup saya adalah mejadi guru.
Bagaimanapun, kecenderungan orang Kristen untuk bersikap apolitis ( yang sesungguhnya justru menunjukkan betapa politisnya mereka…) membuat saya sangat gelisah. Kecenderungan orang Kristen untuk menjawab berbagai persoalan hidup hanya dengan mengacu pada Alkitab—dan menafikan unsur-unsur lainnya—bagi saya adalah keputusan yang amat tidak realistis. Lebih dari sekedar tidak realistis, ini adalah tindakan yang berpotensi membuat orang justru enggan ‘beragama’ dan menjadi sangat sinis terhadap mereka yang mengklaim dirinya sebagai ‘bertuhan’ .
Saya dibesarkan oleh ibu yang merupakan aktivis HAM tulen. Bagaimanapun, saya tidak terlibat gerakan HAM atau politik praktis. Sekali lagi, bukan karena saya anti atau memandangnya tidak perlu.Aksi politik dan sosial amatlah penting namun panggilan hidup saya adalah mengajar (dan walaupun mengajar sebagai sebuah profesi masuk kategori pendidikan, sebagai sebuah kegiatan, mengajar masuk ke dalam kategori tindakan yang amat politis). Oleh karena itulah saya resah saat melihat betapa sebagian orang Kristen menganggap berbagai aksi yang bersifat politis tidaklah diperlukan. Meurut mereka, berdoa sudah lebih dari cukup. Yesus bisa lakukan semuanya. Terlalu banyak ayat Alkitab yang mengatakan bahwa Ia menguatkan yang lemah dan membuat kaya si miskin. Banyak pendeta yang memang secara sadar tidak mau berkhotbah tentang kemiskinan atau penindasan fisik. Mereka melulu bicara tentang kemiskinan rohani serta penindasan setan dan iblis terhadap manusia di dunia rohani.
Beberapa teman Kristen bahkan betul-betul anti demo (saya belum pernah demo tapi sama sekali ngga anti… Pendeta Martin Luther King demo juga ‘kan??). Buat mereka berdoa adalah sebuah aksi dan ini sudah cukup. Saya sangat percaya dengan kekuatan doa. Wahh…Apa sih yang DIA ga bisa bikin ? DIA menggantung bintang di langit dengan gaya yang sama santainya dengan gaya kita saat menggantung baju di tempat jemuran (Hee..he..Sok tau ya, kayak gue pernah ngeliat aja…).
***
Bagian Kesebelas: Ini lho inti masalahnya…
Apakah berdoa adalah sebuah aksi ? Ya jelas. Saya orang yang sangat percaya dengan kekuatan doa. Biografi Munir bahkan saya akhiri dengan sebuah bab mini yang berisi kesaksian tentang keajaiban doa. Bagaimanapun…
…apakah William Wilberforce menghapus perbudakan di Inggris hanya semata-mata karena berdoa ?
…apakah Pendeta Martin Luther King menghapus segregasi hanya semata-mata dengan berlutut ?
…apakah organisasi Ibu Theresa berhasil memberi makan minimal 500.000 orang setiap hari di seluruh dunia hanya karena para biarawati berdoa?
…apakah Ibu Ade Rostina Sitompul –penerima penghargaan HAM Yap Thien Award tahun 1996-bisa menolong minimal ratusan orang yang rumahnya dibakar, keluarga disekap atau ideologi dilecehkan hanya karena berdoa?
…bagaimana halnya dengan kenyataan bahwa banyak ayat Alkitab yang isinya mengajak kita untuk meningkatkan keprihatinan, kepekaan atau keperdulian sosial? Misalnya Yakobus 2:14-17.
Apakah kita sadar bahwa Yesus sesungguhnya adalah aktivis yang amat subversif? Dia disalibkan karena kerap menentang pemerintah Romawi, bukan? Ya…ya…Saya tahu, DIA disalib untuk menebus dosa dunia, tentu saja termasuk dosa saya. Tapi, cobalah gali lebih jauh dan kita akan dapati kenyataan bahwa Yesus adalah sosok pembangkang.Coba cari info tentang klaimNya sebagai Anak Allah yang bisa menghapus dosa dan hubungkan dengan kepercayaan yang saat itu berlaku di masyarakat. Galilah data mengenai keberanianNYA untuk bicara dengan perempuan Samaria di pinggir sumur di siang hari bolong.Ingatlah betapa lancangnya (cerdik, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda)IA saat menjawab pertanyaan orang Farisi tentang pembayaran pajak. Jika kita luangkan waktu untuk menelaah ucapan dan tindakanNya serta menelusuri latar belakang sosial budaya dan hukum yang berlaku ketika itu, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa Ia kerap menentang tradisi serta ketetapan pemerintah.
***
Bagian Keduabelas. Fast Forward…Udah bener-bener ngantuk, maap ya…
Jadi, Jika Yesus Warga Negara Indonesia, Apa yang Akan DIA Lakukan ?
Bacalah lagi doa di bagian pertama dan maknai setiap baris dengan cermat…
…Jika DIA sakit keras, DIA akan berdoa. Hanya berdoa.
…Jika DIA sehat walafiat , DIA akan berdoa dan melakukan sesuatu yang lain.
Mungkin berdoa dan memberi makan tukang ojek yang mangkal dekat rumah.
Mungkin berdoa dan pergi ke sekolah, mendaftar jadi guru lalu mengajar murid-muridnya bahwa IA mengasihi semua manusia termasuk koruptor namun IA tak akan mau menolerir tindakan korupsi yang mereka lakukan.
Mungkin berdoa dan menggalang tetangga satu RT untuk jadi orang tua asuh.
Mungkin berdoa dan menjadi tim ahli SBY, anggota DPR atau berharap terpilih jadi Menteri.
Mungkin berdoa dan secara rutin mengadakan bazaar sembako murah.
Atau mungkin berdoa dan turun ke jalan..
A..ha…betul juga! Ide cemerlang!Mungkin DIA memilih untuk turun ke jalan!Mungkin DIA marah karena uang anak-anakNYA dihisap koruptor…Dia merasa tak perlu lagi meluapkan amarah dengan cara menggebrak dan membalikkan meja di Bait Allah seperti yang Ia lakukan 2000 tahun yang lalu… Mungkin Dia ingin mencoba cara lain untuk meluapkan rasa marah…
Kalau kalian ikut Jalan Sehat Anti Korupsi besok, atau bergabung dengan massa yang melakukan demonstrasi atau art-happening di depan kampus-kampus…Pastikan kalian bersikap manis dan jangan anarkis…Tebarkan senyum dan bersikaplah dengan sopan… Siapa tahu Orang yang mengacungkan bendera di sebelahmu adalah DIA yang membentukmu sejak engkau masih di dalam kandungan ibumu. Ya…Siapa tahu???
***
Setelah membuat si lumpuh mampu berjalan, Yesus langsung mengatakan,"Dosamu kuampuni", sebuah pernyataan yang hanya bisa diucapkan Tuhan. Pernyataan ini berpotensi membuatNya ditangkap karena dianggap sebuah hujatan (oleh yang tak percaya DIA).
by Meicky Shoreamanis Dan Merryll (Notes) on Saturday, November 7, 2009 at 11:25pm