Mengapa Mochtar Riady Tak Mengizinkan
Salah Satu Anaknya Masuk Lippo Group
Mochtar Riady, pendiri Lippo Group, memutuskan untuk tidak memasukkan anak pertamanya, Andrew, ke dalam jajaran Lippo Group yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Alasannya mungkin terkesan ajaib buat banyak orang:Karena Andrew merokok. (lihat:http://showbiz.metrotvnews.com/read/2013/05/30/158013/mochtar-riady-tolak-tegas-iklan-rokok)
Mochtar memang amat anti rokok. Seluruh gedung sekolah dan universitas yang didirikan keluarganya harus bebas dari asap rokok. Semua mal yang mereka dirikan juga berstatus wilayah bebas rokok. Sejak awal, saya senang sekali melihat orang anti rokok. Kesannya maju, bagus, anti rokok gitu, loh. Wah, keren.
Namun, semenjak menonton film dokumenter tentang industri rokok di Indonesia, sikap saya yang semula “senang banget” berkembang menjadi “mendukung abis-abisan”. Tau bedanya? Kalo senang, bisa aja abis itu cuek, senang toh hanya sekedar a state of mind, hanya ada di benak atau di hati. Perkara senang tersebut mau diekspresikan atau ngga, ya tergantung orang yang memiliki rasa senang itu. Kalau “mendukung habis-habisan”, ya otomatis ada tindakan aktif.
Dukungan tersebut saya tunjukkan dengan diputarnya “Sex, Lies, and Cigarette”, film dokumenter garapan Christof Putzel, koresponden Al Jazeera Amerika. Saya pertontonkan film itu di depan semua murid yang saya ajar dan sesudahnya membuat presentasi soal bahaya rokok dan industri rokok. Walau ada kata ‘sex’nya, film ini cocok ditonton anak minimal 10-11 tahun karena ngga ada adegan orang dewasa di situ. Sepertinya kata ‘sex’ ditaruh hanya untuk menarik orang supaya membuka link dan menonton. Kristof adalah jurnalis yang meraih 15 penghargaan dalam 12 tahun. Film ini pada 2012 dinominasikan untuk meraih 3 piala, 2 akhirnya berhasil diraih yaitu Emmy Award dan Prism Award.
Satu hal yang saya katakan kepada murid-murid, bahkan jauh sebelum saya menonton film dokumenter Putzel tersebut:
”Kalo kamu ngga mau ngerokok dan kamu dibilang ‘banci’, bilang kepada yang temanmu:Eh, tau ga, semua banci ngerokok, lohhhh”*.
*Catatan: Kata 'banci' di sini bukan digunakan untuk merendahkan banci namun untuk semata-mata menunjukkan fakta bahwa semua banci merokok.
16/4/2014
12.41 WIB
Tentang Christof Putzel:
http://www.gurudanpenulis.com/21orang-keren-nihchristof-putzel.html
Link ke film:
https://www.youtube.com/watch?v=DiyWK3fzTpA
“One child, one teacher, one book, one pen can change the world.”
-Malala Yousafzai-
Mochtar memang amat anti rokok. Seluruh gedung sekolah dan universitas yang didirikan keluarganya harus bebas dari asap rokok. Semua mal yang mereka dirikan juga berstatus wilayah bebas rokok. Sejak awal, saya senang sekali melihat orang anti rokok. Kesannya maju, bagus, anti rokok gitu, loh. Wah, keren.
Namun, semenjak menonton film dokumenter tentang industri rokok di Indonesia, sikap saya yang semula “senang banget” berkembang menjadi “mendukung abis-abisan”. Tau bedanya? Kalo senang, bisa aja abis itu cuek, senang toh hanya sekedar a state of mind, hanya ada di benak atau di hati. Perkara senang tersebut mau diekspresikan atau ngga, ya tergantung orang yang memiliki rasa senang itu. Kalau “mendukung habis-habisan”, ya otomatis ada tindakan aktif.
Dukungan tersebut saya tunjukkan dengan diputarnya “Sex, Lies, and Cigarette”, film dokumenter garapan Christof Putzel, koresponden Al Jazeera Amerika. Saya pertontonkan film itu di depan semua murid yang saya ajar dan sesudahnya membuat presentasi soal bahaya rokok dan industri rokok. Walau ada kata ‘sex’nya, film ini cocok ditonton anak minimal 10-11 tahun karena ngga ada adegan orang dewasa di situ. Sepertinya kata ‘sex’ ditaruh hanya untuk menarik orang supaya membuka link dan menonton. Kristof adalah jurnalis yang meraih 15 penghargaan dalam 12 tahun. Film ini pada 2012 dinominasikan untuk meraih 3 piala, 2 akhirnya berhasil diraih yaitu Emmy Award dan Prism Award.
Satu hal yang saya katakan kepada murid-murid, bahkan jauh sebelum saya menonton film dokumenter Putzel tersebut:
”Kalo kamu ngga mau ngerokok dan kamu dibilang ‘banci’, bilang kepada yang temanmu:Eh, tau ga, semua banci ngerokok, lohhhh”*.
*Catatan: Kata 'banci' di sini bukan digunakan untuk merendahkan banci namun untuk semata-mata menunjukkan fakta bahwa semua banci merokok.
16/4/2014
12.41 WIB
Tentang Christof Putzel:
http://www.gurudanpenulis.com/21orang-keren-nihchristof-putzel.html
Link ke film:
https://www.youtube.com/watch?v=DiyWK3fzTpA
“One child, one teacher, one book, one pen can change the world.”
-Malala Yousafzai-