Berikut adalah poin-poin dari buku Timothy D.Walker. Nggak semua, hanya dari 40% buku. Untuk tahu sisanya, silahkan beli. Edisi bahasa Indonesia dijual di Buka Lapak, Gramedia, dan toko online lainnya. Yang bahasa Inggris kalo online ada di (antara lain) Open Trolley.
Teach Like Finland (Walker.D, Timothy)
1. Penulis adalah guru di Amerika (Massachusets), instrinya orang Finlandia (F).
2. Burntout, kecapekan, menurut riset 50% guru Amerika berhenti jadi guru setelah sekitar 5 tahun mengajar, dia pikir ia akan jadi salah satu dari mereka.
3. Saking pesismisnya, dia nanya:Mungkin gak sih mengajar dan berhasil (terutama di Amerika).
4. Istrinya bilang jam kerja di F lebih pendek dan break time 15 menit bertebaran di hari mengajar.
5. Dia daftar jadi guru di Helsinki.
6.Nilai remaja Finlandia umur 15 tahunan di PISA:Dalam aspek ketrampilan berpikir kritis di area Math, membaca dan IPA mereka tinggi nilainya dan tahun 2001 bahkan paling tinggi.
7.Dia diterima mengajar kelas 5, pindah tapi tidak mengalami culture shock karena sudah sering ke situ (istrinya orang Finland).
8.Metode mengajar di F sederhana dan aplikatif, di manapun bisa dilakukan asal dimodifikasi.
9.Misal:Otak anak perlu disuruh istirahat. Sulit untuk banyak sekolah menirusekolah di F yaitu punya 15 menit bertebaran di sepanjang hari mengajar. Bagaimanapun, ya dimodif aja, guru bisa melakukan di kelas mereka masing-masing. Intinya anak jangan belajar melulu.
10.F memberi masukan bahwa ada hal lain yang bisa dilakukan Amerika selain mempersempit kurikulum dna menambah beban guru.
11.Yang dibuat beda adalah metodenya, tercermin melalui kebijakan pendidikan tapi di skala mikro. Pelaksanaannya perlu observasi.
12. Banyak inovasi pedagogis F diambil dari Amerika.
13. Yang berbeda:Amerika success-oriented, di F: Happiness-oriented.
14.Mereka menghargai kebahagiaan di atas pencapaian.Bahagia dulu nanti abis itu lu berprestasi, bukannya berprestasi dulu, dihargai orang trus baru bahagia,
15. Salah 1 strategi dari 'Teach Like A Champion" adalah murid harus dibuat gembira (disebut faktor kebahagiaan). Ini artinya 'keadaan emosi posiitif yang meningkat'.
16.Tim akhirnya nyampe F. Ritme hidup di F lebih lambat dan lebih santai daripada di Amrik.
17.Sempat skeptis:Itu ngapain ya orang cuma nongkrong selimutan di taman? Dia terbiasa mengukur nilai dirinya dengan produktivitas.
18.Mulai kerja. Teman-teman guru yang orang F resah, Tim kerja melulu. Jam istirahat juga kerja sementara mereka ngobrol dan baca koran.
19.Tim merasa tidak didukung untuk bekerja keras.
20. Salah 1 alasan kenapa Amerika sulit belajar dari F adalah masalah perbedaan budaya.
21. Tim beranggapan justru yang harus dipelajari ya perbedaan budaya ini.
22.Orang Amerika success oriented, anak TK bahkan jumlahnya menurun. Ortu menerapkan sistem redshirt (menunda ikut kompetisi supaya bagus di kompetisi berikutnya, kalau di dunia atlet). Jadi pas masuk sekolah mereka (anak-anak) lebih siap.
23. Di Palo Alto (Calif) angka bunuh diri remaja tinggi. karena pada stres mikirin sekolah.
24.Halaman 5:
Penelitian Emma Seppala dari Stanford di kantor koran, Perancis. Lt.2 orang2 Ameriika, mereka pada stres. Di ruang bawah tanah pekerja Perancis, mereka hepi-hepi yeyyy yeyy yeyy. Deadline sama. Karakter beda. Yang satu stres melulu, yang satunya lagi energetic dan hepi.
25.Kesimpulan Seppala: Kebahagiaan bukan hasil dari kesuksesan tapi kunci dari kesuksesan.
26.Fondasi kebahagiaan:terpenuhinya kebutuhan pokok.
27. Tim mikir, susah juga ya. 22% anak Amrik hidup di bawah garis kemiskinan. Tapi di buku ini, dia mau nulis soal metode yang bisa dilakukan di kelas yang anak-anaknya kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi.
28. Di F, tiap 45 menit ada istirahat 5 menit.
29. Murid Tim di F sempat stres karena kelasnya Tim jarang istirahat tapi akhirnya Tim berubah, ngikutin gaya F.
30.Anthony Pellegrini: Recess:Its Role in Education and Development:murid lebih fokus kalo abis istirahat. Pada kurang fokus saat waktu istirahat ditunda. Istirahat di dalam atau luar kelas sama aja, nggak ngaruh ke tingkat konsentrasi, yang penting istirahat.
31.Riset Debbi Rhea, kinesologi Amerika. Penelitian di Texas. Anak2 dikasih istirahat 4 x @15 menit tiap hari, hasilnya bagus. Lebih fokus, jarang mengeluh dan bahkan ada yang berhenti mengunyah pensil (yaela...)
32.Daniel Levitin, prof. psikologi, neuroscience dari Mc Gill University, jeda teratur membuat orang lebih produktif dan kreatif.
33.Melamun juga baik. Ini salah satu cara otak berisitrahat.
34. Anak2 jangan terlalu diatur. Perlu dikasih waktu untuk mengembangkan spontanitas dan kreativitas.
35.Overwhelmed (2014), jurnalis Brigid Schulte (BS):Setelah 1,5 jam nulis, dia akan matiin HP dan email.
36.Adaptasi ide BS di kelas menurut Tim: Anak dikasih istirahat tapi disodorin alternatif kegiatan, bisa membaca bebas, fun Math, menulis bebas, dll.
37.Tiga sifat yang harus ada dalam waktu istirahat: Kesenangan, kemandirian, kebaruan.
38.Jangan dipaksa, jangan sampe anak disuruh free reading saat jam istirahat setelah kelas reading. Tim percaya kalo guru kasih anak-anak kegiatan istirahat yang masih relevan dengan pelajaran, kegiatan itu bisa jadi jembatan yang bagus dengan kelas berikutnya.
39.Peneliti Amanda Moreno: Di kelas ada calm spot, tempat murid nyantai. Setelah ada calm spot, murid nggak pernah ngantuk lagi.
40. Bicarakan soal ini ke murid kalo mau nagsih mereka wakti istirahat. Kaitkan penjelasan dengan keinginan guru untuk bantu mereka agar fokus. jadinya mereka berwawasan.
41.Dulu Tim kalo ngajar, murid-muridnya duduk tenang. Artinya?
42. Murid kehilangan manfaat dari gerak fisik padahal ini banyak manfaat: Menangkal obesitas, meningkatkan kerja kognitif, mempengaruhi kesehatan mental secara positif. Anak2 F juga kurang gerak. (halaman 15-16).
43.F lalu buat gerakan Finnish SchooIs on the Move. Ini 2010 dan 2012. hasilnya: 1/2 anak SD dan 1/3 anak SMP kegiatan fisiknya meningkat.
44. Di F sekolah ada murid yang disebut recess activator, mereka bertugas untuk mengajak temannya main permainan yang banyak gerak.
45.Yang anak SD banyak gerak di jam istirahat 15 menit.Anak kelas 7-9 jamnya lebih panjang yaitu 30 menit karena permainannya beda, lebih kompleks.
46. Di kkelas, anak bisa buat tugas sambil berdiri dan kursinya boleh diganti pake bola senam.
47. Di kelas Tim, presentasi diganti gallery walk (p.21) suapay anak lebih aktif bergerak.
48.Ide lain untuk Finnish on the Move:
-Kalo baca buku dan ada bagian pemerannya menyanyi, anak-anak membacanya sambil menari.
-Kalo ngantuk,jumping jack 20 kali atau lari di tempat 20 detik, langsung hilang ngantuknya.
49. Jam tatap muka 18 jam /minggu, jam 16 pulang. Waktu dia di Amerika, kepseknya bilang yang pulang awal adalah guru yang nggak punya komitmen.
50. Poin no.48 bisa disebut men'charge' baterai.Cara lain:Kasih PR.Karena sifatnya mencharge, supaya kembali semangat, PR harus dibuat sesederhana mungkin sehingga bisa dikerjakan secara mandiri.
51.Tempelan di kelas sedikit karena pekerjaan dibawa pulang murid. Orang Finland berpendapat 'sedikit itu banyak'. Rumah mereka juga rapi, nyaman. Jadi,'ruang berekspresi' agak sedikit karena ruang pembelajaran dijaga supaya tetap sederhana. Ruang berekespresi tuh kayak bulletin board yang penuh tempelan, dinding yang ditempel-tempel, dll.
52.Menurut Tim kadang guru fokus pada penampilan pembelajaran dan terobsesi pada dekorasi padahal ini boros waktu dan tenaga.
53. Di Amerika, nanti kalo dikurangin jumlah pekerjaan murid yang ditempel, ortu bisa berpikir bahwa pembelajarannya turun mutunya.
54. Padahal dalam pembelajaran, yang berlaku adalah berpikir dan itu tidak tertata, tidak terlihat karena tidak semua yang kita kerjakan dengan siswa dapat diekresikan secara visual,
55.Menurut Tim, bagusan kalo selektif pilih karya/poster yang dipajang. Cuma yang layak aja yang dipajang, jadi nggak begitu rame dindingnya sehingga murid bisa fokus.
56.Finland lebih peduli pada kualitas udara untuk murid. Di Finland, murid kalo mau buka jendela nggak minta ijin karena itu adalah sebuah kebutuhan.
57.Anak-anak diwajibkan untuk dapat udara segar, keluar kelas, kecuali suhu lebih dingin dari -15 C
58. Di luar sekolah, di Finland, Tim juga melihat bayi tidur di stroller di balkon. Kata ortunya itu sehat jadi anak terkecil Tim juga ditidurkan di balkon.
59.Tim penasaran tentang aspek udara lalu bertanya ke guru Finland dan dikasihtau bahwa kalo kurang oksigen, kelas jadi pengap dan murid nggak bisa mikir.
60. Hal 39-40:Ada penelitian di kantor terkait nomor 59.
61.Mereka juga punya pendidikan berbasis lingkungan, jadi anak-anak terutama anak SD dibawa ke alam untuk belajar, itu sampe camping segala macem.
62,Bahkan ada TK, isinya anak-anak umur 5-6 tahun, menghabiskan 4 jam sehari di luar ruangan tiap hari.
63. Hal 43:Keberadaan mereka di alam mengurangi bully, mengurangi obesitas, dll.
64.Soal ini cek 'Last Child in the Woods'. Ide alam ini ngambil dari John Dewey dan ada juga di Multiple Intelligence-nya Gardner.
65.Modifikasi dari pendidikan berbasis pengalaman: Murid kalo jalan kaki ke sekolah, disuruh mengumpulkan obyek alami seperti daun dan batu. Ada juga yang lomba bebek gowes di kolam saat pelajaran IPA.Ada juga yang melakukan penghijauan di sekolah (murid bareng guru).
66.Hal.46:Ada sekolah di Finland yang meluncurkan peraturan tentang keselamatan supaya anak-anak merasa damai.
67.Tim melihat pengunjung sekolah Finland dari negara lain berpendapat sama dengan dia:Sekolah Finland damai dan memang nilai PISA mereka bisa bagus karena suasana hati mereka damai.
68. Minimal ada 3 kosa kata Finland yang berarti damai.
69. Pas hari kemerdekaan, kalo di Amerika pasang kembang api. Kalo di Finland, damai, pasang lilin di rumah.
70.Tim mikir tentang pedagogi aktif di Amerika:Anak2 berpikir dan ngomong padahal menurut Khazan, 2016:Kelas yang bising membuat anak kecil kesulitan memproses kata baru.
71.Hal.49-51 berisi ide-ide Tim tentang cara mengadaptasi ketenangan dan kedamaian a la kelas Finland.
72.Kata orang 'mengajar adalah profesi yang sendirian', menurut Tim ini karena guru jarang ketemu kolega, lebih sering ketemu murid. Kalo di Finland, guru sering ketemu rekan sekerja karena jam mengajar mereka rendah.
73.Ada 'student welfare team', tim kesejahteraan siswa. Guru ngumpul dengan perawat sekolah, psikolog, special needs teacher, untuk membicarakan kebutuhan indvidual siswa. jadi, guru nggak merasa sendirian.
74.Saran Tim untukmengadaptasi hal di atas:Di awal tahun ajaran, undang profesional untuk ngobrol.
75.Wali kelas dari kita kelas 1 SD sampe 5 SD, sama orangnya. jadi ada ikatan emosional. Guru jadi tahu keunikan murid, kehidupan mereka, dan ini bermanfaat bagi pengajaran. Tim mengalami 2 tahun pegang murid yang sama, kelas 5 dan 6.
76.Intinya:Guru mengenal murid dan menunjukkan bahwa ,"Hei, I see you." Caranya macam2: Pas murid masuk, guru sebut nama mereka, fist bump, high fives, atau sejenisnya.
77.Kalo murid potong rambut, bisa ditanya, dan hal kecil lainnya. Bisa juga makan bareng. Intinya, kasih lihat mereka bahwa guru mereka melihat mereka sebagai individu, bukan sekumpulan anak.
78.Tim bergantian makan dengan kolega dan murid. Kalo lagi on duty, dia kadang bagi makanan ke muridnya. Jangan makan tiap hari dengan murid, ini bikin capek. Yang penting seimbang. Kadang sama kolega, sendirian, sama murid.
79.Kunjungan rumah penting.
80. Di awal sekolah, guru2 di F rileks. Mereka nggak mau menekan anak-anak dan bahkan minggu pertama hanya sekolah 1/2 hari karena mereka ingin anak-anak adaptasinya pelan-pelan.
81. Tim di F waktu awal tahun, mau ngajarin murid2nya baris di hallway biar rapi tapi murid2 ngeluh. Dia merasa malu jadi dibatalin
82. Di minggu pertama, yang penting, hubungan anak-guru kuat dulu.
83. Rutinitas dan prosedur perlu tapi yang dipriotitaskan di awal adalah orang-orangnya saling menegur dulu. Tim ngajak murid2nya main bingo (hal.69).
84.Hal.73:Reading with Meaning (Debbie Miller, 2002). Coffeehouse Poetry Day. Acara kelas tapi ngundang orang luar (ortu).Puisi anak-anak dijilid.
14 September 2017
Meicky Shoreamanis Panggabean
2. Burntout, kecapekan, menurut riset 50% guru Amerika berhenti jadi guru setelah sekitar 5 tahun mengajar, dia pikir ia akan jadi salah satu dari mereka.
3. Saking pesismisnya, dia nanya:Mungkin gak sih mengajar dan berhasil (terutama di Amerika).
4. Istrinya bilang jam kerja di F lebih pendek dan break time 15 menit bertebaran di hari mengajar.
5. Dia daftar jadi guru di Helsinki.
6.Nilai remaja Finlandia umur 15 tahunan di PISA:Dalam aspek ketrampilan berpikir kritis di area Math, membaca dan IPA mereka tinggi nilainya dan tahun 2001 bahkan paling tinggi.
7.Dia diterima mengajar kelas 5, pindah tapi tidak mengalami culture shock karena sudah sering ke situ (istrinya orang Finland).
8.Metode mengajar di F sederhana dan aplikatif, di manapun bisa dilakukan asal dimodifikasi.
9.Misal:Otak anak perlu disuruh istirahat. Sulit untuk banyak sekolah menirusekolah di F yaitu punya 15 menit bertebaran di sepanjang hari mengajar. Bagaimanapun, ya dimodif aja, guru bisa melakukan di kelas mereka masing-masing. Intinya anak jangan belajar melulu.
10.F memberi masukan bahwa ada hal lain yang bisa dilakukan Amerika selain mempersempit kurikulum dna menambah beban guru.
11.Yang dibuat beda adalah metodenya, tercermin melalui kebijakan pendidikan tapi di skala mikro. Pelaksanaannya perlu observasi.
12. Banyak inovasi pedagogis F diambil dari Amerika.
13. Yang berbeda:Amerika success-oriented, di F: Happiness-oriented.
14.Mereka menghargai kebahagiaan di atas pencapaian.Bahagia dulu nanti abis itu lu berprestasi, bukannya berprestasi dulu, dihargai orang trus baru bahagia,
15. Salah 1 strategi dari 'Teach Like A Champion" adalah murid harus dibuat gembira (disebut faktor kebahagiaan). Ini artinya 'keadaan emosi posiitif yang meningkat'.
16.Tim akhirnya nyampe F. Ritme hidup di F lebih lambat dan lebih santai daripada di Amrik.
17.Sempat skeptis:Itu ngapain ya orang cuma nongkrong selimutan di taman? Dia terbiasa mengukur nilai dirinya dengan produktivitas.
18.Mulai kerja. Teman-teman guru yang orang F resah, Tim kerja melulu. Jam istirahat juga kerja sementara mereka ngobrol dan baca koran.
19.Tim merasa tidak didukung untuk bekerja keras.
20. Salah 1 alasan kenapa Amerika sulit belajar dari F adalah masalah perbedaan budaya.
21. Tim beranggapan justru yang harus dipelajari ya perbedaan budaya ini.
22.Orang Amerika success oriented, anak TK bahkan jumlahnya menurun. Ortu menerapkan sistem redshirt (menunda ikut kompetisi supaya bagus di kompetisi berikutnya, kalau di dunia atlet). Jadi pas masuk sekolah mereka (anak-anak) lebih siap.
23. Di Palo Alto (Calif) angka bunuh diri remaja tinggi. karena pada stres mikirin sekolah.
24.Halaman 5:
Penelitian Emma Seppala dari Stanford di kantor koran, Perancis. Lt.2 orang2 Ameriika, mereka pada stres. Di ruang bawah tanah pekerja Perancis, mereka hepi-hepi yeyyy yeyy yeyy. Deadline sama. Karakter beda. Yang satu stres melulu, yang satunya lagi energetic dan hepi.
25.Kesimpulan Seppala: Kebahagiaan bukan hasil dari kesuksesan tapi kunci dari kesuksesan.
26.Fondasi kebahagiaan:terpenuhinya kebutuhan pokok.
27. Tim mikir, susah juga ya. 22% anak Amrik hidup di bawah garis kemiskinan. Tapi di buku ini, dia mau nulis soal metode yang bisa dilakukan di kelas yang anak-anaknya kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi.
28. Di F, tiap 45 menit ada istirahat 5 menit.
29. Murid Tim di F sempat stres karena kelasnya Tim jarang istirahat tapi akhirnya Tim berubah, ngikutin gaya F.
30.Anthony Pellegrini: Recess:Its Role in Education and Development:murid lebih fokus kalo abis istirahat. Pada kurang fokus saat waktu istirahat ditunda. Istirahat di dalam atau luar kelas sama aja, nggak ngaruh ke tingkat konsentrasi, yang penting istirahat.
31.Riset Debbi Rhea, kinesologi Amerika. Penelitian di Texas. Anak2 dikasih istirahat 4 x @15 menit tiap hari, hasilnya bagus. Lebih fokus, jarang mengeluh dan bahkan ada yang berhenti mengunyah pensil (yaela...)
32.Daniel Levitin, prof. psikologi, neuroscience dari Mc Gill University, jeda teratur membuat orang lebih produktif dan kreatif.
33.Melamun juga baik. Ini salah satu cara otak berisitrahat.
34. Anak2 jangan terlalu diatur. Perlu dikasih waktu untuk mengembangkan spontanitas dan kreativitas.
35.Overwhelmed (2014), jurnalis Brigid Schulte (BS):Setelah 1,5 jam nulis, dia akan matiin HP dan email.
36.Adaptasi ide BS di kelas menurut Tim: Anak dikasih istirahat tapi disodorin alternatif kegiatan, bisa membaca bebas, fun Math, menulis bebas, dll.
37.Tiga sifat yang harus ada dalam waktu istirahat: Kesenangan, kemandirian, kebaruan.
38.Jangan dipaksa, jangan sampe anak disuruh free reading saat jam istirahat setelah kelas reading. Tim percaya kalo guru kasih anak-anak kegiatan istirahat yang masih relevan dengan pelajaran, kegiatan itu bisa jadi jembatan yang bagus dengan kelas berikutnya.
39.Peneliti Amanda Moreno: Di kelas ada calm spot, tempat murid nyantai. Setelah ada calm spot, murid nggak pernah ngantuk lagi.
40. Bicarakan soal ini ke murid kalo mau nagsih mereka wakti istirahat. Kaitkan penjelasan dengan keinginan guru untuk bantu mereka agar fokus. jadinya mereka berwawasan.
41.Dulu Tim kalo ngajar, murid-muridnya duduk tenang. Artinya?
42. Murid kehilangan manfaat dari gerak fisik padahal ini banyak manfaat: Menangkal obesitas, meningkatkan kerja kognitif, mempengaruhi kesehatan mental secara positif. Anak2 F juga kurang gerak. (halaman 15-16).
43.F lalu buat gerakan Finnish SchooIs on the Move. Ini 2010 dan 2012. hasilnya: 1/2 anak SD dan 1/3 anak SMP kegiatan fisiknya meningkat.
44. Di F sekolah ada murid yang disebut recess activator, mereka bertugas untuk mengajak temannya main permainan yang banyak gerak.
45.Yang anak SD banyak gerak di jam istirahat 15 menit.Anak kelas 7-9 jamnya lebih panjang yaitu 30 menit karena permainannya beda, lebih kompleks.
46. Di kkelas, anak bisa buat tugas sambil berdiri dan kursinya boleh diganti pake bola senam.
47. Di kelas Tim, presentasi diganti gallery walk (p.21) suapay anak lebih aktif bergerak.
48.Ide lain untuk Finnish on the Move:
-Kalo baca buku dan ada bagian pemerannya menyanyi, anak-anak membacanya sambil menari.
-Kalo ngantuk,jumping jack 20 kali atau lari di tempat 20 detik, langsung hilang ngantuknya.
49. Jam tatap muka 18 jam /minggu, jam 16 pulang. Waktu dia di Amerika, kepseknya bilang yang pulang awal adalah guru yang nggak punya komitmen.
50. Poin no.48 bisa disebut men'charge' baterai.Cara lain:Kasih PR.Karena sifatnya mencharge, supaya kembali semangat, PR harus dibuat sesederhana mungkin sehingga bisa dikerjakan secara mandiri.
51.Tempelan di kelas sedikit karena pekerjaan dibawa pulang murid. Orang Finland berpendapat 'sedikit itu banyak'. Rumah mereka juga rapi, nyaman. Jadi,'ruang berekspresi' agak sedikit karena ruang pembelajaran dijaga supaya tetap sederhana. Ruang berekespresi tuh kayak bulletin board yang penuh tempelan, dinding yang ditempel-tempel, dll.
52.Menurut Tim kadang guru fokus pada penampilan pembelajaran dan terobsesi pada dekorasi padahal ini boros waktu dan tenaga.
53. Di Amerika, nanti kalo dikurangin jumlah pekerjaan murid yang ditempel, ortu bisa berpikir bahwa pembelajarannya turun mutunya.
54. Padahal dalam pembelajaran, yang berlaku adalah berpikir dan itu tidak tertata, tidak terlihat karena tidak semua yang kita kerjakan dengan siswa dapat diekresikan secara visual,
55.Menurut Tim, bagusan kalo selektif pilih karya/poster yang dipajang. Cuma yang layak aja yang dipajang, jadi nggak begitu rame dindingnya sehingga murid bisa fokus.
56.Finland lebih peduli pada kualitas udara untuk murid. Di Finland, murid kalo mau buka jendela nggak minta ijin karena itu adalah sebuah kebutuhan.
57.Anak-anak diwajibkan untuk dapat udara segar, keluar kelas, kecuali suhu lebih dingin dari -15 C
58. Di luar sekolah, di Finland, Tim juga melihat bayi tidur di stroller di balkon. Kata ortunya itu sehat jadi anak terkecil Tim juga ditidurkan di balkon.
59.Tim penasaran tentang aspek udara lalu bertanya ke guru Finland dan dikasihtau bahwa kalo kurang oksigen, kelas jadi pengap dan murid nggak bisa mikir.
60. Hal 39-40:Ada penelitian di kantor terkait nomor 59.
61.Mereka juga punya pendidikan berbasis lingkungan, jadi anak-anak terutama anak SD dibawa ke alam untuk belajar, itu sampe camping segala macem.
62,Bahkan ada TK, isinya anak-anak umur 5-6 tahun, menghabiskan 4 jam sehari di luar ruangan tiap hari.
63. Hal 43:Keberadaan mereka di alam mengurangi bully, mengurangi obesitas, dll.
64.Soal ini cek 'Last Child in the Woods'. Ide alam ini ngambil dari John Dewey dan ada juga di Multiple Intelligence-nya Gardner.
65.Modifikasi dari pendidikan berbasis pengalaman: Murid kalo jalan kaki ke sekolah, disuruh mengumpulkan obyek alami seperti daun dan batu. Ada juga yang lomba bebek gowes di kolam saat pelajaran IPA.Ada juga yang melakukan penghijauan di sekolah (murid bareng guru).
66.Hal.46:Ada sekolah di Finland yang meluncurkan peraturan tentang keselamatan supaya anak-anak merasa damai.
67.Tim melihat pengunjung sekolah Finland dari negara lain berpendapat sama dengan dia:Sekolah Finland damai dan memang nilai PISA mereka bisa bagus karena suasana hati mereka damai.
68. Minimal ada 3 kosa kata Finland yang berarti damai.
69. Pas hari kemerdekaan, kalo di Amerika pasang kembang api. Kalo di Finland, damai, pasang lilin di rumah.
70.Tim mikir tentang pedagogi aktif di Amerika:Anak2 berpikir dan ngomong padahal menurut Khazan, 2016:Kelas yang bising membuat anak kecil kesulitan memproses kata baru.
71.Hal.49-51 berisi ide-ide Tim tentang cara mengadaptasi ketenangan dan kedamaian a la kelas Finland.
72.Kata orang 'mengajar adalah profesi yang sendirian', menurut Tim ini karena guru jarang ketemu kolega, lebih sering ketemu murid. Kalo di Finland, guru sering ketemu rekan sekerja karena jam mengajar mereka rendah.
73.Ada 'student welfare team', tim kesejahteraan siswa. Guru ngumpul dengan perawat sekolah, psikolog, special needs teacher, untuk membicarakan kebutuhan indvidual siswa. jadi, guru nggak merasa sendirian.
74.Saran Tim untukmengadaptasi hal di atas:Di awal tahun ajaran, undang profesional untuk ngobrol.
75.Wali kelas dari kita kelas 1 SD sampe 5 SD, sama orangnya. jadi ada ikatan emosional. Guru jadi tahu keunikan murid, kehidupan mereka, dan ini bermanfaat bagi pengajaran. Tim mengalami 2 tahun pegang murid yang sama, kelas 5 dan 6.
76.Intinya:Guru mengenal murid dan menunjukkan bahwa ,"Hei, I see you." Caranya macam2: Pas murid masuk, guru sebut nama mereka, fist bump, high fives, atau sejenisnya.
77.Kalo murid potong rambut, bisa ditanya, dan hal kecil lainnya. Bisa juga makan bareng. Intinya, kasih lihat mereka bahwa guru mereka melihat mereka sebagai individu, bukan sekumpulan anak.
78.Tim bergantian makan dengan kolega dan murid. Kalo lagi on duty, dia kadang bagi makanan ke muridnya. Jangan makan tiap hari dengan murid, ini bikin capek. Yang penting seimbang. Kadang sama kolega, sendirian, sama murid.
79.Kunjungan rumah penting.
80. Di awal sekolah, guru2 di F rileks. Mereka nggak mau menekan anak-anak dan bahkan minggu pertama hanya sekolah 1/2 hari karena mereka ingin anak-anak adaptasinya pelan-pelan.
81. Tim di F waktu awal tahun, mau ngajarin murid2nya baris di hallway biar rapi tapi murid2 ngeluh. Dia merasa malu jadi dibatalin
82. Di minggu pertama, yang penting, hubungan anak-guru kuat dulu.
83. Rutinitas dan prosedur perlu tapi yang dipriotitaskan di awal adalah orang-orangnya saling menegur dulu. Tim ngajak murid2nya main bingo (hal.69).
84.Hal.73:Reading with Meaning (Debbie Miller, 2002). Coffeehouse Poetry Day. Acara kelas tapi ngundang orang luar (ortu).Puisi anak-anak dijilid.
14 September 2017
Meicky Shoreamanis Panggabean